Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Obat Corona

Kabar Gembira Indonesia Produksi 3 Juta Obat Corona Bisa Sembuhkan 60 Ribu Pasien Positif Covid-19

Kabar Gembira Indonesia Produksi 3 Juta Obat Corona Bisa Sembuhkan 60 Ribu Pasien Positif Covid-19

Editor: Mansur AM
Tribunnews.com
Ilsutrasi Obat Corona 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar Gembira Indonesia Produksi 3 Juta Obat Corona Bisa Sembuhkan 60 Ribu Pasien Positif Covid-19

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kabar gembira di tengah upaya Indonesia Melawan Corona.

Kata Kunci: Jokowi umumkan obat Corona, Obat Corona, Merek Obat Corona, Chloroquine obat untuk apa, harga obat Virus Corona, Obat Pasien Corona, 

Erick Thohir menyebut BUMN PT Kimia Farma Tbk (KAEF) bisa memproduksi hingga 3 juta chloroquine, obat Anti Malaria yang diklaim juga bisa jadi obat Corona. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mampu memproduksi 3 juta chloroquine.

Kementerian BUMN juga akan meminta bantuan dari Jepang untuk pengadaan Avigan, yang dijuga disebut-sebut bisa menjadi penawar untuk melawan virus corona atau covid-19.

Dua obat tersebut disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dipesan untuk mengobati pasien yang positif terinfeksi virus corona.

Jokowi menyebutkan, Avigan yang telah dipesan sebanyak 5.000, dan saat ini dalam proses pemesanan sebanyak 2 juta dan Chloroquine sudah siap 3 juta.

Erick mengatakan, langkah pemerintah menggunakan obat chloroquine dan avigan untuk melawan virus corona merupakan ikhtiar atau upaya menyelamatkan warga Indonesia dari virus yang berbahaya itu.

Kedua obat itu, kata Erick, cukup efektif dipergunakan di beberapa negara untuk menangani orang yang terpapar virus corona.

"Kalau satu pasien membutuhkan sekitar 50 butir setidaknya ada 60 ribu pasien yang bisa mendapatkan obat ini. Kalau memang efektif tentunya PT Kimia Farma akan memproduksi kembali," kata Erick dalam siaran pers Sabtu (21/3/2020).

Kementerian BUMN akan membantu pengadaan obat Avigan dari Jepang.

Jika dibutuhkan, Kementerian BUMN bersama Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo sudah meminta pihak produsen untuk menyediakan bagi Indonesia.

"Avigan sekarang ini sudah diminta oleh banyak negara untuk mengobati mereka yang terjangkit virus corona," kata Erick Thohir.

Presiden Jokowi dalam jumpa pers Jumat sore menjelaskan, pemerintah akan menggunakan dua obat tersebut untuk menghadapi virus corona.

Presiden juga menjelaskan, rapid test untuk mengetahui mereka yang terpapar virus corona sudah mulai tiba di Indonesia dan untuk pertama dipergunakan di Jakarta Selatan karena diduga banyak warga di wilayah itu terpapar virus yang sedang mewabah ini.

Presiden Jokowi mengumumkan akan segera membagikan obat Corona ke pasien positif Corona.

Obat ini dipesan langsung dari Jepang.

Obatnya telah terbukti bekerja dengan baik di Wuhan China.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan obat Covid-19 akan segera didistribusikan kepada pasien positif corona.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jumat (20/3/2020).

"Pemerintah menyiapkan obat Covid-19 dan akan menyerahkan ke pasien-pasien, ke rumah-rumah," ujar Jokowi dilansir siaran Kompas TV.

Obat covid-19 disebut Jokowi telah diuji di sejumlah negara.

"Obat ini sudah dicoba di dua tiga negara dan memberikan kesembuhan, yaitu avigan 500 ribu dan dalam proses pemesanan dua juta."

"Yang kedua klorokuin, kita telah siap tiga juta," kata dia.

Jokowi menyebut adanya obat yang sudah dan akan didatangkan sebagai bukti pemerintah tidak tinggal diam.

"Kita tidak diam, kita selalu cari informasi-informasi agar bisa menyelesaikan Covid-19 ini," ungkapnya.

Apa Itu Avigan?

Avigan yang disebut Jokowi sebagai obat Corona adalah obat flu yang dikembangkan perusahaan Jepang. 

Sebelumnya, otoritas China mengumumkan obat anti flu merek Avigan dapat dijadikan sebagai obat untuk mengatasi virus Corona.

Dikutip dari media Jepang, Rabu (18/3/2020) NHK, Direktur Pusat Nasional untuk Pengembangan Bioteknologi China, Zhang Xinmin mengatakan, obat Avigan efektif untuk menyembuhkan pasien Corona.

Hal itu disampaikan Zhang Xinmin pada konferensi pers, Selasa (17/3/2020) kemarin.

Efektivitas obat Avigan untuk menyembuhkan pasien Corona berdasarkan uji klinis oleh dua organisasi medis di Negeri Tirai Bambu itu. 

Zhang Xinmin mengatakan tes obat itu dilakukan di Kota Wuhan dan Shenzen, China dengan melibatkan 240 dan 80 pasien di dua kota itu.

Menurut dia, berdasarkan tes di Wuhan, didapatkan hasil rata-rata 2,5 hari bagi pasien Corona untuk menurunkan suhu pasien Corona kembali normal.

Hal ini berbeda pada pasien yang tidak diberi obat, dimana mereka membutuhkan 4 hari untuk suhunya kembali normal.

Ia melanjutkan, pasien yang diberi obat Avigen mampu menghilangkan batuk dalam waktu rata-rata 4 hari, berbeda dengan yang tidak diberi obat membutuhkan waktu 6 hari.

Zhang Xinmin menambahkan, sejauh ini, obat tersebut tidak memiliki efek samping.

Dalam tes di Shenzhen, Direktur mengatakan mereka yang awalnya positic Corona dan diberi obat berubah menjadi negatif setelah rata-rata empat hari.

Sementara yang tidak diberi obat butuh rata-rata 11 hari.

Percobaan juga menemukan foto sinar X yang mengkonfirmasi adanya peningkatan kondisi paru-paru sekitar 91 persen pada pasien yang diberi obat.

Sedangkan pasien yang tidak diberi obat hanya mengalami peningakatn 62 persen.

Mengutip The Guardian, Fujifilm Toyama Chemival yang mengembangkan obat itu, yang dikenal sebagai Avigan pada tahun 2014, menolak memberi komentar atas klaim pejabat China tersebut. 

Namun, saham perusahaan mereka menguat pada hari Rabu setelah adanya pernyataan Zhang.

Dokter di Jepang juga menggunakan obat yang sama dalam studi klinis pada pasien Corona dengan gejala ringan hingga sedang.

Mereka berharap obat itu mampu mencegah virus berkembang pada pasien.

Tetapi sumber di Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan obat itu tidak efektif pada orang dengan gejala yang lebih parah.

"Kami telah memberikan Avigan kepada 70 hingga 80 orang, tetapi tampaknya tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda," kata sumber itu kepada Mainichi Shimbun.

Untuk diketahui, hingga saat ini, belum ada obat yang disepakati banyak pihak mampu menyembuhkan pasien Corona yang saat ini telah menjadi wabah global. 

WHO telah menetapkan penyebaran Corona sebagai pandemi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved