Virus Corona
PENYEBAB Pria Lebih Mudah Tertular Virus Corona daripada Wanita, Terbukti di China
Catat, Inilah Penyebab Pria Lebih Mudah Tertular Virus Corona daripada Wanita, Terbukti di China Belakangan masyarakat Indonesia mulai geger
TRIBUN-TIMUR.COM - Catat, Inilah penyebab pria Lebih Mudah Tertular Virus Corona daripada wanita, Terbukti di China
Belakangan masyarakat Indonesia mulai geger terkait keberadaan Virus Corona yang menyebar cepat di seluruh negeri.
Jika awalnya hanya berpusat di ibukota Jakarta, kini sudah sampai di Sulsel dengan 2 pasien positif.
Satu diantaranya sudah Meninggal Dunia.
Makanya masyarakat harus mengedukasi diri terkait cara pencegahan dan bagaimana kemungkinan pergerakan Virus Corona makin meningkat.
Beberapa waktu terakhir salah satu studi membuktikan bahwa pria ternyata lebih mudah tertular Virus Corona atau Covid-19 ini.
• Wanita Ini Seharusnya Isolasi di Rumah Malah Belanja ke Pasar, Akibatnya 17 Rumah Tetangga Diisolasi
Kok bisa? Ck selengkapnya di sini:
Sebuah stasiun radio dari Santa Clarita, California, AS, Carl Goldman telah dikarantina sejak 3 Februari lalu karena terbukti positif terjangkit Virus Corona.
Saat itu, Goldman berada di kapal pesiar Diamond Princess.
Usai didiagnosis dengan Covid-19, Goldman, 67 tahun, menghabiskan hari-harinya dengan berbagai tindakan medis dan diisolasi dari istrinya, Jeri.
Uniknya, kendati terus bersama sang suami hingga menunjukkan gejala virus, Jeri tetap terbebas dari Covid-19 dan dapat kembali pulang ke rumahnya di California.
Perbedaan antara pria dan wanita dalam epidemi COVID-19 ini tidak terbatas pada satu pasangan saja.
Dengan meningkatnya ancaman virus seiring bertambahnya usia dan beberapa kondisi tertentu, hal itu bisa berdampak sedikit lebih buruk pada pria daripada wanita.
Ini adalah misteri yang coba dijelaskan oleh para ilmuwan.
Petunjuk pertama muncul dari penelitian di China.
Satu laporan yang menggambarkan kasus awal mengatakan 106 pria didiagnosis COVID-19, lebih banyak dari wanita yang berjumlah 100 orang.
Dalam penelitian lain dari China terhadap 99 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia, 67 di antaranya adalah pria.
Pria di China yang meninggal dunia karena virus corona juga memiliki angka lebih tinggi daripada wanita, sebesar 2,8 persen berbanding 1,7 persen.
Ketidakseimbangan juga muncul di tempat lain.
Dalam analisis pasien yang dites positif di Singapura, terdapat 41 pria dan 26 wanita.
Di Italia, perbedaan ini bahkan lebih mencolok, di mana tiga dari setiap empat kasus yang didiagnosis adalah pria.
Ini bukan pertama kalinya sebuah virus lebih rentan menyerang pria dibandingkan wanita.
Pada wabah SARS 2003, pria juga dikaitkan dengan penyakit yang lebih parah, dan lebih mungkin meninggal dunia karena SARS.
Meskipun beberapa orang suka berkelakar tentang pria yang mengeluh lebih banyak dari wanita mengenai penyakit yang sama, penelitian menunjukkan ada faktor lebih serius.
Eng Eong Ooi, wakil direktur Emerging Infectious Program di Singapore Duke-NUS Medical School menyebut, kendati tidak mengetahui alasan pria berisiko lebih besar terkena COVID-19, sejumlah penjelasan terdengar masuk akal.
Dugaan para ahli
Satu kemungkinan, katanya, adalah perbedaan kadar hormon antara pria dan wanita dapat mendasari beberapa bias ini.
Perbedaan-perbedaan ini dapat memengaruhi respons pria dan wanita terhadap penyakit menular, vaksinasi, dan kanker.
Sebagai contoh, kata Ooi, hormon yang ada dalam konsentrasi lebih besar pada wanita dapat menekan kadar protein yang memungkinkan virus corona masuk ke dalam sel mereka. Penjelasan lain yang masuk akal, menurut peneliti, termasuk perbedaan rata-rata bagaimana pria dan wanita menghabiskan hari-hari mereka.
Pria di China, misalnya, merokok lebih banyak daripada wanita, yang bisa jadi membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit Covid-19.
Beberapa studi juga menunjukkan peran kegiatan yang condong ke satu jenis kelamin atau yang lain, mengelompokkan secara teratur, dan memungkinkan penyebaran penyakit.
Singkatnya, wanita tidak lebih parah dibandingkan pria dalam beberapa faktor risiko untuk Covid-19, termasuk penyakit kardiovaskular.
Menjabarkan faktor-faktor yang relevan akan membutuhkan lebih banyak penelitian dan lebih banyak waktu, kata Ooi.
"Langkah-langkah pencegahan tetap sama, kebersihan tangan yang baik."
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah melaporkan, kendati semua orang sadar akan mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi umum, hanya 65 persen wanita dan 31 persen pria yang melakukannya.
Update Covid-19 di Sulsel: 44 ODP, 17 PDP, 2 Postif
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan data terbaru kasus Covid-19.
Pantau tribun-timur.com di laman resmi Sulsel Tanggap Corona, covid19.sulselprov.go.id, Jumat (20/3/2020) pukul 20:50 Wita terdapat 63 kasus.
Terdiri dari 44 Orang Dalam Pengawasan (ODP), dimana 34 sedang dalam proses pengawasan dan 10 selesai pengawasan.
Selain itu, terdapat 17 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dimana 9 masih dirawat serta 7 pulang dalam kondisi sehat.
Lebih lanjut, dalam web tersebut juga memaparkan 2 postif, satu diantaranya meninggal dan 1 masih dirawat.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (NA), mengumumkan dua warga Sulsel positif virus corona (Covid-19) dimana satu diantaranya meninggal.
Hal tersebut disampaikan NA saat jumpa pers di kediaman pribadinya, Kompleks Perumahan Dosen (Perdos) Unhas Tamalanrea, Kamis (19/3/2020) malam.
"Sulawesi Selatan, setelah kita mengambil 17 sampel, hasilnya negatif 6, kita masih menunggu hasil Lab (Laboratorium) 9 sampel, positif 2," sebut NA.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Sebabnya Pria Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/20/201136820/ini-sebabnya-pria-lebih-rentan-terinfeksi-virus-corona?page=all#page2.