SeaLand Direct Call Perdana dari Terminal Petikemas Makassar
Kapal Maers Wolgast, kata Farid memiliki kapasitas dengan jumlah bongkar sebanyak 39 kontainer
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) bekerja sama dengan SeaLand (Maersk Line Group) melakukan pelayaran langsung ke luar negeri melalui Terminal Petikemas Makassar (TPM) perdana, Jumat (20/3/2020).
Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang mengatakan, untuk pengiriman kali ini umumnya komoditas unggulan dari Sulawesi Selatan (Sulsel), melalui konsolidasi kargo dari semua pengusaha atau eksportir yang ada.
"Komoditas yang disiapkan diantaranya produk perikanan seperti ikan beku, udang, gurita, cumi dan rumput laut yang cukup banyak terdapat di wilayah Sulsel," katanya.
Rute direct call adalah China, Thailand, Malaysia, Makassar, Balikpapan dan Filipina.
Kapal yang digunakan milik SeaLand, yang bernama Maersk Wolgast.
Kapal Maers Wolgast, kata Farid memiliki kapasitas dengan jumlah bongkar sebanyak 39 kontainer dan yang akan dinaikkan 9 kontainer.
Farid berharap, direct call yang dilakukan bersama SeaLand ini bisa menopang peningkatan jumlah ekspor dari Sulsel.
Sehingga, nantinya juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
“Semoga dengan kerja sama ini, direct call utamanya dari Makassar akan terus meningkat," ucapnya.
Sebelumnya, Pelindo IV juga telah melakukan kerja sama direct call dengan salah satu perusahaan pelayaran asing asal Hongkong.
Dengan kerja sama direct call bersama SeaLand ini, diharapkan akan lebih banyak lagi barang ekspor yang bisa dibawa langsung ke luar negeri tanpa harus melalui Jakarta atau Surabaya,” tuturnya.
Farid menyebutkan selain dari TPM, pihaknya bersama SeaLand juga akan melakukan direct call dari Balikpapan, tepatnya dari Kaltim Kariangau Terminal (KKT).
“Rencananya Minggu (22/3/2020) akan dilakukan direct call dari KKT, di mana SeaLand juga akan mengangkut sejumlah kargo yang sudah disiapkan,” ujarnya.
Farid mengatakan bahwa saat ini potensi ekspor khususnya dari Kalimantan Timur cukup besar.
Tercatat ada delapan perusahaan yang setiap bulan berkontribusi lumayan besar terhadap aktivitas ekspor di wilayah tersebut.
Perusahaan tersebut diantaranya, PT Balikpapan Forest Industri, PT Herman Group, PT Sumalindo Lestari Jaya, PT Linda Hanta Wijaya, PT Cipta Krida Bahari, PT Korindo dan PT Tirta Mahakam serta eksportir lainnya di wilayah Kaltim.
Menurut Farid total kontribusi dari delapan perusahaan yang aktif melakukan kegiatan ekspor impor di wilayah Kaltim tersebut mencapai 783 kontainer per bulan.
Komoditas yang dikirim berupa plywood, rumput laut, bungkil, spare part dan oli bekas yang dikirim dan juga didatangkan dari beberapa negara seperti Jepang, Korea, Shanghai dan China.
Farid menuturkan hampir semua kegiatan ekspor impor di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara melalui Terminal Petikemas (TPK) Kariangau sebagai hub port dengan empat perusahaan pelayaran yang dilayani yaitu PT SPIL, Meratus, TemasLine dan PT Tanto Intim Line.
Menurutnya, terdapat beberapa keuntungan yang didapat pengusaha dengan melakukan direct call ke negara tujuan, jika dibandingkan harus melalui Jakarta atau Surabaya.
“Ada efisiensi biaya sebesar kurang lebih 50%, dan efisiensi waktu antara 9 – 15 hari," ujarnya
Bahkan kata Farid, barang tidak rusak karena tidak lagi ada double handling serta dapat meningkatkan PAD karena surat keterangan asal (SKA) barang diterbitkan oleh daerah asal.
Selama ini Makassar selalu menjadi hub untuk direct call dan direct export dari Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Kedepannya, tambah Farid, dengan direct call yang dilakukan SeaLand dari Terminal Petikemas Kariangau, maka akan ada tiga pelabuhan yang dikelola Pelindo IV yang melakukan kegiatan pelayaran langsung ke luar negeri.
“TPM, Makassar New Port (MNP) dan Terminal petikemas Kariangau, sehingga kompetisi kegiatan ekspor juga akan terbagi dan volumenya jadi bertambah,” jelas orang nomor satu di Pelindo IV ini.
Adapun rute Maersk Wolgast yaitu Tanjung Pelepas, Singapura, Makassar, Balikpapan, Tawau, Davao City, Cagayan de Oro, Shanghai, Ningbo, Tanjung Pelepas, Thilawa dan Yangon.
Farid akan menyurati seluruh kepala daerah di Sulsel dan para eksportir untuk memberitahukan bahwa ada fasilitas baru yang telah disiapkan Pelindo IV.
"Memberika surat edaran bahwa terdapat fasilitas baru yang dimiliki. Dulu pengiriman ekspor melalui Surabaya, kini bisa melalui Makassar, ucapnya.
Sementara itu terkait virus corona yang sedang mewabah, pihaknya telah bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk terlebih dahulu memeriksa seluruh anak buah kapal (ABK) Maersk Wolgast.
“Sudah dinyatakan clear and clean, sehingga kapalnya bisa sandar di TPM,” katanya.