Tribun Toraja
Imbas Corona, Harga Jahe di Tana Toraja Mahal
Seiring dengan itu, muncul anggapan bahwa jahe sebagai obat herbal bisa menangkal virus mematikan tersebut.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Sudirman
TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE - Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan bahwa virus Covid-19 (Corona) telah menjadi pendemi.
Bahkan virus Corona telah masuk ke Indonesia dan menyebar ke sejumlah daerah.
Seiring dengan itu, muncul anggapan bahwa jahe sebagai obat herbal bisa menangkal virus mematikan tersebut.
Hal ini pun membuat harga jahe khususnya di Kabupaten Tana Toraja meroket.
Selain harganya yang mahal, umbi yang biasanya digunakan sebagai bumbu dapur ini langka.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang penjual bumbu dapur di pasar Sentral Makale, Tian.
"Kenaikan terjadi pada jahe merah," kata Tian kepada TribunToraja.
Untuk jahe merah saat ini harganya mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram.
"Melonjak, sebelumnya harga jahe merah Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu," paparnya.
Sementara untuk harga jahe kampung dan bogor juga mengalami kenaikan.
Kini, jahe kampung dan bogor seharga Rp 60 ribu.
"Kalau jahe kampung dan bogor tidak terlalu tinggi kenaikannya, sebelumnya Rp 40 ribuh per kilogram," ucap Tian.
Ia tidak menampik, kenaikan serta kelangkaan harga jahe akibat imbas virus Covid-19.
"Sudah naik tiga pekan terakhir, sejak informasi virus Covid 19 masuk ke Indonesia," ujarnya.
Laporan wartawan : TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)