Harga Jahe Melonjak
Harga Jahe Naik Drastis di Gowa, Ini Penjelasan Dinas Perdagangan
Badan kesehatan dunia atau WHO telah mengumumkan bahwa Virus Corona (Covid-19) telah menjadi pandemi.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Badan kesehatan dunia atau WHO telah mengumumkan bahwa Virus Corona (Covid-19) telah menjadi pandemi.
Virus Corona bahkan telah masuk ke Indonesia dan menyebar ke sejumlah provinsi tanah air.
Di tengah penyebaran Virus Corona di tanah air, muncul anggapan jahe sebagai obat herbal penangkal dari virus corona.
Hal itu membuat harganya melonjak tajam di pasaran.
Selain itu, umbi yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur ini juga semakin sulit dicari.
Sementara itu, Kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa, Andi Sura Suaib mengakui ada kenaikan harga jahe dalam satu pekan belakangan ini.
Menurutnya, stok jahe yang masuk ke pasar-pasar Kabupaten Gowa berkurang dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
Hal itulah yang menyebabkan harga jahe meningkat di pasar-pasar.
"Memang ada kenaikan. Sudah satu minggu kenaikannya," kata Sura saat dihubungi, Selasa (17/3/2020).
Saat ini, harga jahe putih mencapai Rp 45ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.
Padahal sebelumnya harga jahe hanya Rp 38 ribu per kilogram.
"Penyampaian pedagang berkurang jahe yang masuk dibandingkan sebelumnya," ujarnya.
Untuk mencegah kenaikan harga terlalu tinggi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian meminta pedagang untuk tidak menaikkan secara drastis harga jahe.
"Tetapi dilakukan pada batas toleransi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Minasa Maupa, Zainuddin Langke mengatakan, harga jahe merah juga mengalami kenaikan signifikan.
Untuk jahe merah mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram di Pasar Minasa Maupa.
"Ada kenaikan. Utamanya jahe merah," kata pria yang akrab disapa Daeng Tompo ini.
Sementara, harga gula pasir mencapai Rp 820 ribu per karung. Satu karung berisi 50 kilogram gula.
Untuk harga eceran gula pasir, mencapai Rp 17 ribu per kilogram. Sedang harga per liter mencapai Rp 15 ribu.
Sementara itu Udin salah satu pedagang menjelaskan, jika biasanya dia menjual jahe Rp 50 ribu per kilogram, saat ini tembus hingga Rp 100 ribu per kilogram.
"Kalau kualitas bagus Rp 100 ribu. kalau yang agak kecil Rp 80 ribu," jelasnya.
Jahe itu katanya diperoleh dari Sulbar. Dia menjual ke konsumen dengan harga tinggi karena harga dari suplier juga melambung tinggi.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)