Pilkada Mamuju
Golkar Isyaratkan Bangun Koalisi dengan Patahana di Pilkada Mamuju
Kabar manuver Golkar ke petahana mencuat pasca pertemuan Ketua DPD Golkar Kabupaten Mamuju, H Damris, dengan pasangan bakal calon petahana H Habsi Wah
Penulis: Nurhadi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Partai Golongan Karya (Golkar) isyaratkan koalisi dengan patahana di Pilkada Mamuju 2020.
Kabar manuver Golkar ke petahana mencuat pasca pertemuan Ketua DPD Golkar Kabupaten Mamuju, H Damris, dengan pasangan bakal calon petahana H Habsi Wahid - Irwan SP Pababari di Grand Maleo Hotel Mamuju.
Foto pertemuan H Damris dengan petahana menyebar luas di media sosial. Tampak juga politisi senior Golkar Mamuju yang juga mantan Anggota DPRD H Bahrun Rasyid dalam pertemuan itu.
Bahkan, dalam foto itu Anggota DPRD Provinsi Sulbar itu ikut memperagakan simbol tangan yang digaungkan oleh bakal calon petahana Habsi-Irwan.
H Damris mengatakan, pertemuan tersebut hanya pertemuan biasa, meski dia mengaku dalam pertemuan itu membahas terkait Pilkada Mamuju 2020.
"Saya diundang sebagai keluarga sekaligus ketua partai, istri saya dan istri pak Irwan tidak bisa dipungkiri adalah, awalnya saya diundang ke Rujab, tapi saya bilang seperti tidak pas kalau di Rujab, makanya di Maleo,"kata H Damris ditemui di ruangan fraksi Golkar DPRD Sulbar, Jl Abd Malik Pattana Endeng, Mamuju, Senin (16/3/2020).
Damris mengatakan, sejauh ini Golkar memang belum menyatakan sikap untuk Pilkada Mamuju, sehingga wajar-wajar saja sesama ketua partai menjalin komunikasi.
"Sampai saat ini Golkar masih berusaha mengusung kader sendiri. Sampai sekarang saya masih berniat untuk maju, kemudian ada Muh Ali Chandra, dia keluarga Golkar, adik dari pak Hamzah Hapati Hasan,"ujarnya.
Ia tekankan, terlepas Golkar koalisi dengan petahana atau Sutinah Suhardi sebagai bakal calon penantan petahana, yang jelas, kata dia, Golkar ingin menang di Pilkada. Sementara, petahana sendiri memiliki harapan koalisi dengan Golkar.
"Tentu Golkar tidak mau kalah. Pak Habsi bilang ke saya, adakah jalan untuk koalisi, saya bilang semua ada jalan kalau kader Golkar tidak maju, tapi walaupun tidak maju kalau survei petahana di bawah dari calon lain, tetap kami ke yang lain, tapi kalau petahana mampu pertahankan dan tingkatkan survei, yah masa Golkar mau kalah,"tuturnya.
"Jadi kami harus menjaring. Kalau kader tidak maju, Golkar harus membuat komitmen dengan calon lain, paling tidak ada andilnya Golkar. Tidak ingin seperti dahulu orang kendarai Golkar setelah itu ditingkatkan,"Damris menambahkan.
Damris mengakui, sejak awal memang Golkar intens membangun komunikasi dengan kubu Situnah Suhardi, namun komitmen yang terbangun, dari tiga nama yang disebut potensi mendampingi Sutinah, yakni siapapun survei tertinggi makan itu yang yang akan didorong.
"SDK (Bapak Sutinah/Mantan Bupati Mamuju dua periode) sendiri mengakui kalau saya (H Damrin) survei tertinggi,"ucapnya. Namun, belakangan Sutinah dikabar akan berpasangan dengan ketua DPC PDIP Mamuju, Ado Masud.
"Saya tidak jadi persoalkan kalua ibu Tina, pasangan dengan Ado. Tapi yang saya tidak terima ketika Golkar dikecilkan. Pimpinan Golkar mulai tingkat satu sampai pusat juga sama tidak mau Golkar dikecilkan, kita tidak mau ada dikatakan partai ini atau itu jadi penguasa,"pungkasnya.
Meski begitu, dia tidak pungkiru bisa saja terbangun poros tiga di Pilkada Mamuju, sebab sampai hari ini surat tugas DPP Golkar untuk membangun koalisi di Pilkada Mamuju dipastikan untuk dirinya, karena Golkar ingin prioritaskan kader.