Tribun Wiki
Jenuh Saat Libur 14 Hari? Lakukan Kegiatan Positif Ini untuk Mengisi Waktu Luang
Wabah virus corona (covid-19) yang semakin menyebar, membuat pemerintah Republik Indonesia mengambil keputusan secepatnya.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Hasriyani Latif
Hari libur juga tidak harus dimaknai dengan makanan-makanan instan atau pesta yang banyak berisi dengan makanan dan minuman tidak sehat.
"Mengonsumsi makanan berat yang tidak sehat atau alkohol di hari libur akan membuat anda mengalami food coma yang dapat membuat anda menjadi lesu pada Senin pagi," jelas Ahli Diet Terdaftar di Torrance Memorial Medical Center, Debra Nessel dikutip dari Forbes.
Menurutnya, ideal adalah mengonsumsi tiga makanan seimbang dan lezat, yang masing-masing mengandung protein tanpa lemak dan karbohidrat kompleks untuk memberi energi yang stabil.
Selain itu, juga banyak buah dan sayuran berserat tinggi untuk membantu pencernaan dan membuat kenyang.
"Jangan lupa untuk tidak mengonsumsi koktail atau minuman sejenis. Isi gelas dengan banyak air," tambahnya.
3. Memberikan makna di hari tersebut
Tidak ada yang salah dengan menghabiskan waktu libur dengan tidur dan berada di kamar sepanjang hari.
Akan tetapi, lebih menyenangkan dapat diperoleh dengan mendesain hari libur dengan melakukan sesuatu yang menciptakan kepuasan diri seperti berolahraga, membaca buku, menonton film dan masih banyak lagi.
Hal-hal tersebut dapat "mengisi ulang baterai" pada jiwa dan mental sehingga saat memasuki masa sekolah ataupun kuliah.
4. Konsentrasi pada hal-hal positif
Seringkali sekolah dan kampus berisikan dengan hal-hal yang tidak anda sukai.
Namun, cobalah untuk lebih fokus pada hal-hal positif yang terjadi saat kembali belajar, seperti kesempatan untuk melemparkan ide segar kepada mahasiswa lainnya atau sahabat terdekat.
Kalian bisa melakukannya lewat chatting di akun sosial media atau di whatsapp dan sejenisnya.
5. Melakukan hal-hal menyenangkan
"Permainan, hobi, dan kegiatan kreatif dapat menstimulasi pemikiran kreatif, menguatkan fokus kerja, membebaskan pikiran, dan memperbaiki kepercayaan diri," ungkap penulis buku tentang produktivitas dan efektivitas waktu, Maura Thomas.