Virus Corona
Tentang Libur Sekolah, Dewan Pendidikan Sulsel Miinta Pemprov Pertegas Sikap Sesuai Data Obyektif
Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Dr Adi Suryadi Culla mengimbau pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel segera mengambil langkah
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemprov DKI Jakarta dan beberapa wilayah di Pulau Jawa telah meliburkan proses belajar mengajar selama dua pekan.
Tindakan ini diambil menyusul merebaknya Virus Corona di Indonesia yang mana jumlah orang terjangkit sebanyak 96 kasus.
Hal ini jelas membikin sejumlah wilayah di Indonesia mulai was-was dengan kondisi tersebut.
Apalagi, penyebaran Virus Cevid-19 ini sangat cepat terjadi.
Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Dr Adi Suryadi Culla, mengimbau pemeritah provinsi (Pemprov) Sulsel harus segera mengambil langkah seperti yang dilakukan Jakarta dan beberapa daerah di Pulau Jawa.
Namun perlu pula diperjelas terlebih dulu apakah proses belajar mengajar dihentikan atau tidak sama sekali.
" Makanya pemerintah harus mengambil keputusan terhadap kondisi yang dihadapi. Terutama anak didik, saya kira menjadi pertimbangan untuk daerah lain termasuk di Sulsel," ujar Andi Suryadi Culla saat dikonfirmasi, Minggu (15/3/2020).
Menurutnya, Sulsel sendiri belum ada laporan yang pasti terkait sudah ada masyarakat terjangkit Virus Corona.
Sebagai tindakan antisipasi, memang sudah perlu dilakukan pembatasan aktivitas masyarakat.
" Utamanya proses pendidikan di Sulsel. Saya kira perlu juga dilakukan seperti di Jawa. Tapi proses belajar mengajar tetap berjalan," imbuhnya.
Yakni dengan cara melakukan sekolah atau kuliah di rumah masing-masing dengan sistem online.
Sistem ini dianggap bisa menjadi alternatif ketimbang harus diliburkan dan tanpa ada proses belajar mengajar.
"Kan bisa dilakukan secara online, tidak masuk ke sekolah tetap berjalan di rumah masing-masing," jelasnya.

Namun proses belajar secara online ini jelas harus dipersiapkan sebaik-baiknya.
Utamanya menyiapkan prasarana dan tenaga pengajar yang paham dengan sistem tersebut.