Aksi Bersih Pantai Tanjung Bayang Makassar Kumpulkan 1436,12 Kg Sampah
Gerakan bersama yang diikuti 57 organisasi dan komunitas serta masyarakat umum dengan jumlah peserta sekitar 1300 orang.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
Terpisah, Odiz mengaku kedatangannya dalam aksi bersama bersih pantai ini karena prihatin dengan kondisi pantai dan laut Kota Makassar.
“Saya datang secara pribadi, saya bukan orang Makassar, kebetulan saya kerja disini, terus melihat event ini. Sebelumnya, pernah datang ke pantai ini juga dan melihat kondisinya tidak sebagaimana harusnya pantai. Banyak sampah, karena sayang banget kan, Sulawesi itu pantainya bagus-bagus, tapi banyak sampah, jadi keindahannya berkurang,” ujar Odiz.
“Waktu lihat acara ini, saya tergerak untuk ikut. Paling tidak, saya bisa berkontribusi melalui hal-hal kecil yang bisa saya lakukan buat daerah dimana saya tinggal,” Odiz menambahkan.
Kondisi sampah di Indonesia saat ini disebut sangat mencekam. Dari 60 juta ton sampah yang dihasilkan, 15 persennya merupakan sampah plastik yang tidak hanya membanjiri tempat pembuangan akhir, namun juga lautan Indonesia.
Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2018, 87 kota pesisir di Indonesia memberikan kontribusi 2 juta ton sampah plastik ke laut.
Hasil penelitian Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan presentase rata-rata sampah plastik berkisar 35,79 sampai 59,37 dari total sampah laut yang terdampar dan sampah plastik yang dominan ditemukan adalah sampah plastic sekali pakai.
Kota Makassar memiliki garis pantai yang membentang sepanjang koridor barat dan utara juga terancam akan keberadaan sampah yang mencemari laut. Sehingga perlu ada gerakan bersama untuk menyuarakan keadaan darurat sampah terutama sampah plastic yang mencemari laut.
Bersih Pantai dan Laut merupakan salah bentuk kegiatan yang dilakukan banyak pihak untuk menyadarkan masyarakat pentingnya menjaga kebersihan laut.
