Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

GPPN Indonesia

GPPN Indonesia Silaturahmi ke BNNP Sulsel, Ini yang Disampaikan

GPPN Indonesia berkunjung ke kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BNNP Sulsel) di Jl Manunggal 22, Makassar

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/NUR FAJRIANI
Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Pemerhati Penyalahguna Narkoba (GPPN) Indonesia berkunjung ke kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BNNP Sulsel) di Jl Manunggal 22, Makassar, Jumat (13/3/2020) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Pemerhati Penyalahguna Narkoba (GPPN) Indonesia berkunjung ke kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BNNP Sulsel) di Jl Manunggal 22, Makassar, Jumat (13/3/2020)

Kunjungan ini dalam rangka silaturahmi, audiensi, sekaligus memaparkan program-program yang akan dilaksanakan oleh DPN GPPN Indonesia dalam waktu dekat ini.

Hadir dalam kunjungan tersebut yaitu ketua DPN GPPN Indonesia Faisal Hamsah Barlian, Bendahara Umum Indra Irawan, anggota Departemen Hubungan Masyarakat, Publikasi dan Dokumentasi Sahrul, ketua Departemen Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi Muhammad Ridwan bersama anggota, Nurdin.

Kedatangan lembaga yang berkonsentrasi pada penyalahgunaan narkoba ini diterima langsung oleh kepala BNNP Sulsel Brigjenpol Drs Idris Kadir, SH, MHum.

Idris Kadir dampingi Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Ishak Iskandar, dan Kabag Umum Jamal.

Faisal Hamsah Barlian mengucapkan berterima kasih atas kesempatan dan sambutan yang baik dari pihak BNNP Sulsel.

"Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan, dan juga sudah disambut baik oleh BNNP Sulsel," katanya dalam rilis yang diterima Tribun Timur, Jumat (13/3/2020).

Ia menambahkan dalam waktu dekat ini, GPPN Indonesia berencana akan melakukan kegiatan latihan kepemimpinan dan keterampilan manajement.

Kegiatan tersebut mengusung tema Menciptakan Pemilu dan Pemimpin yang Sehat dan Bersih Dari Narkoba.

"Tema ini sengaja diangkat, mengingat kurangnya kontrol yang ketat terhadap syarat administrasi calon untuk memperoleh surat keterangan bebas narkoba. Jangan sampai hanya pesyaratan berkas saja tapi melupakan substansi masalah yang sebenarnya, kalau perlu jangan tes urine saja tapi sekalian cek rambut atau darah.

Ia berharap ke depan bangsa Indonesia terua melahirkan figur-figur pemimpin yang betul-betul bersih dari narkoba.

"Jangan nanti mau pelantikan baru dipersoalkan," pungkasnya.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved