Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengenal Pneumonia, Diidap Pasien Isolasi yang Meninggal di RSPI Sulianti Saroso

Satu pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso meninggal dunia. Pasien isolasi yang meninggal tersebut berjenis kelamin perempuan (37).

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Mengenal Pneumonia, Diidap Pasien Isolasi yang Meninggal di RSPI Sulianti Saroso 

Sering-seringlah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir untuk menghilangkan bakteri dan virus yang menempel di permukaan kulit.

Pengobatan

Lalu bagaimana jika anda terlanjur terkena pneumonia?

Berikut hal-hal yang perlu anda lakukan saat menderita pneumonia:

1. Istirahat yang cukup

Saat menderita pneumonia, usahakan istirahat dengan cukup.

Jangan beraktifitas dahulu apabila belum sembuh betul dan suhu badan masih tinggi.

Meski anda merasa sudah lebih baik, jangan melakukan aktifitas yang membuat badan menjadi lelah karena dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

2. Minum air yang cukup

Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik dapat menolong anda mengurangi jumlah lendir atau dahak di dalam paru-paru.

Maka dari itu, perbanyaklah minum air putih dengan jumlah yang cukup.

3. Mengonsumsi obat

Terakhir adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran.

Berikut jenis obat yang digunakan untuk mengatasi pneumonia :

1. Antibiotik

Obat jenis biasanya diberikan pada penderita pneumonia bakterial.

Biasanya, tim medis akan memeriksa dulu jenis bakteri apa yang menyebabkan infeksi di organ paru.

Baru kemudian disesuaikan dengan jenis antibiotik apa yang akan diberikan.

Ketika obat antibiotik tidak dapat mengatasi gejala infeksi yang dialami, maka bisa jadi bakteri telah kebal terhadap obat tersebut, sehingga dokter akan menggantinya dengan jenis obat baru.

2. Obat antivirus

Jenis obat ini biasanya diberikan untuk pasien pneumonia yang mengalami infeksi akibat virus.

Contoh obat antivirus untuk pneumonia adalah oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (relenza).

3. Obat batuk

Obat jenis ini digunakan untuk meredakan gejala batuk yang biasanya dialami penderita pneumonia.

4. Obat penghilang rasa sakit

Terakhir adalah obat penghilang rasa sakit.

Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri sendi atau otot, kepala pusing hingga demam.

Bila pemberian obat tidak dapat mengatasi sakit yang anda rasakan, maka sebaiknya anda dirawat di rumah sakit.

Beberapa gejala tersebut umum dan sering terjadi pada orang yang mengalami penyakit pneumonia dan akan berlangsung sekitar 24-48 jam.

Namun, hal ini tergantung juga dengan kondisi masing-masing individu.

Bahkan penyakit pneumonia pada anak juga dapat menimbulkan gejala yang berbeda.

Berikut adalah gejala yang akan muncul saat penyakit pneumonia pada anak terjadi:

- Anak di bawah usia 5 tahun, bisa mengalami nafas yang cepat dan tidak teratur.

- Bayi akan menunjukkan gejala muntah-muntah, lemas, tidak berenergi, dan sulit makan serta minum

Apa saja penyebab penyakit pnemonia?

Faktanya, pneumonia adalah penyakit infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus.

Jadi, penyakit pneumonia sangat mudah ditularkan melalui udara.

Biasanya, penularannya terjadi ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau batuk.

Virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut saat bersin dan kemudian menginfeksi tubuh yang lain.
Pasalnya, bakteri dan virus dapat dikeluarkan dengan mudah saat seseorang bernapas.

Peluang Anda semakin besar untuk terkena penyakit pneumonia ini, bila Anda memiliki beberapa faktor risiko tertentu.(*)

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(/*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved