Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Obat Virus Corona

Foto Pohon Kina yang Diklaim Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona, Ridwan Kamil: Ada di Jawa Barat

Foto Pohon Kina yang Diklaim Sudah Sembuhkan Pasien Virus Corona, Ridwan Kamil: Ada di Jawa Barat

Editor: Ilham Arsyam
Instagram
Pohon Kina yang Diklaim Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona 

Foto Pohon Kina yang Diklaim Bisa Sembuhkan Virus Corona, Ridwan Kamil: Ada di Jawa Barat

TRIBUN-TIMUR.COM - Pohon Kina atau Cinchona disebut-sebut bisa menyembuhkan 100 pasien positif virus corona di Amerika dan Wuhan, China.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut pohon kina bisa menyembuhkan 100 pasien positif virus corona.

Ia menyampaikan, nama pohon obat tersebut adalah Kina, yang saat ini sedang dilakukan pengujian.

Diyakini Bisa Cegah Virus Corona, Harga Jahe Naik Dua Kali Lipat di Jeneponto

"Ada berita baik dari Jawa Barat, menurut National Health Institute di Amerika dan Wuhan China itu ada 100 yang sembuh oleh obat yang bahasa lazimnya Kina," ujar Ridwan Kamil, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).

"Jadi pohon Kina ini ada di Jawa Barat dan sedang distudi, saya tugaskan universitas," jelasnya.

Ridwan Kamil berharap adanya pohon tersebut bisa menjadi obat herbal bagi pasien virus corona.

"Mudah-mudahan berita baik ini sudah teruji di Wuhan 100 sembuh itu ternyata obat herbalnya ada di kita, Kina," katanya.

Ia menambahkan, pohon Kina juga diyakini bisa menyembuhkan penyakit malaria.

"Diproduksi Kimia Farma, sebelumnya untuk mengobati malaria," ungkapnya.

"Mudah-mudahan kita doakan bisa untuk mencegah penularan dan mematikan pertumbuhan Virus Corona," imbuh Ridwan Kamil.

Cinchona (Kina)
Cinchona (Kina) (Alchetron)

Kina Cinchona, Tanaman Bisa Jadi Penangkal Virus Corona, Banyak di Indonesia

Pohon kina adalah genus beranggotakan sekitar 25 spesies dari suku Rubiaceae yang berasal dari Amerika Selatan tropika.

Anggota genus ini berupa tanaman perdu besar atau pohon kecil hijau abadi yang tumbuh hingga ketinggian 5—15 meter.

Kulit pohonnya merupakan sumber dari berbagai jenis alkaloid, yang paling dikenal adalah kuinina, suatu senyawa antipiretik (penawar demam) yang terutama digunakan dalam pengobatan malaria.

Dari banyak penghasil kuinina, hanya C. officinalis dan C. pubescens (syn. C. succirubra) yang dibudidayakan dalam perkebunan. C. officinalis subsp. ledgeriana yang dipakai sebagai batang bawah.

Kedua jenis ini dikenal dalam perdagangan sebagai tumbuhan kina.

Persebaran

Kina merupakan pohon dengan genus Chinchona sp. yang berasal dari Pegunungan Andes.

Kina merupakan pohon dengan genus Chinchona sp. yang berasal dari Pegunungan Andes.

Pohon ini tumbuh pada ketinggian 1050 hingga 1500 meter diatas permukaan laut.

Di Indonesia, pohon ini dapat hidup di daerah dengan ketinggian 800 hingga 2000 mdpl, dengan ketinggian optimum untuk budidaya sekitar 1400 hingga 1700 mdpl.

Curah hujan yang ideal untuk budidaya kina adalah 2000 hingga 3000 mm/tahun.

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada temperatur 13.5 hingga 21 derajat Celcius, dengan kelembaban relatif harian minimum dalam satu tahun sekitar 68% hingga 97%.

Karakteristik tanah yang cocok untuk budidaya Kina bersifat subur, gembur, tidak bercadas dan berbatu, banyak mengandung bahan organik, serta memiliki derajat keasaman (pH) sekitar 4.6 hingga 6.5 dengan pH optimum sebesar 5.8.

Obat Malaria

Kina adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria.

Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang dikenal dengan plasmodium.

Ada empat jenis parasit yang menyebabkan malaria, yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale, dan Plasmodium vivax.

Parasit tersebut menetap di dalam perut nyamuk betina yang terinfeksi dan disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk.

Kina bekerja dengan cara membunuh parasit malaria yang menetap di dalam sel darah merah setelah memasuki tubuh manusia.

Terkadang, kina juga digabungkan dengan obat-obatan lain, seperti primaquine, untuk membunuh malaria yang menetap di jaringan tubuh lain. 

Obat Corona

Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, MSi., mengatakan di Indonesia, perkebunan kina terdapat di Jawa Barat.

Selama ini, pohon kina diekstraksi dan dijadikan pil kina oleh Kimia Farma sebagai obat malaria.

"Hasil uji klinik sudah ada dan disampaikan dalam sebuah konferensi pada 15 Februari 2020, bahwa kloroquin bermanfaat untuk mencegah dan mengobati corona virus," kata Keri melalui ponsel, Rabu (11/3/2020).

WHO mencatat hingga Rabu (11/3/2020), corona virus Covid-19 telah menginfeksi 113.702 orang dan lebih dari separuhnya sembuh.

Ternyata, sejumlah penelitian dari pasien yang sembuh tersebut menunjukkan obat untuk terapi penyembuhan penyakit Covid-19 yang paling ampuh di antaranya adalah kloroquin fosfat, yakni zat yang terkandung dalam ekstrak kina, tumbuhan yang ada sejak puluhan tahun lalu di Jawa Barat.

Keri mengatakan pada 17 Februari 2020, Dewan Negara Cina dalam briefing-nya menyatakan kloroquin fosfat telah menunjukkan aktivitas yang nyata dengan tingkat keamanan yang dapat diterima dalam mengobati pneumonia pasien Covid-19, dalam uji klinis multisenter yang dilakukan di Cina.

Bahkan dalam studi in vitro baru-baru ini, katanya, kloroquin fosfat ditemukan dapat memblokir infeksi Covid-19 pada konsentrasi mikromolar rendah.

Studi yang dilansir US National Library of Medicine National Institutes of Health menunjukkan setidaknya 100 pasien berhasil disembuhkan.

“Kloroquin biasanya digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria dan berkhasiat sebagai agen anti-inflamasi untuk pengobatan rheumatoid arthritis dan lupus erythematosus. Penelitian mengungkapkan bahwa kloroquin juga memiliki potensi aktivitas antivirus spektrum luas dengan meningkatkan pH endosom yang diperlukan untuk fusi virus atau sel, serta mengganggu glikosilasi reseptor seluler SARS-CoV,” tuturnya.

Keri mengatakan sangat mungkin jika obat penawar corona virus Covid-19 ini diproduksi kembali di Bandung, Jawa Barat.

Selama ini, katanya, kloroquin diproduksi di pabrik milik Kimia Farma di Jalan Pajajaran, Kota Bandung. Sejak 2016, produksi ekstrak kina ini dipindah ke pabrik Kimia Farma di Banjaran, Kabupaten Bandung.

"Beruntunglah Jawa Barat, punya kebun kina di Bandung. Akan sangat mungkin jika produksi obat yang dinyatakan ampuh melawan virus corona ini, kembali diproduksi di Jawa Barat," katanya.

Ada kemungkinan yang sangat besar, katanya, penelitian lebih lanjut mengenai kloroquin fosfat atau ekstrak kina sebagai obat virus corona ini dilakukan kembali di Universitas Padjadjaran dan obatnya kembali diproduksi di Bandung.

"Kloroquin teh pil kina tea, yang sebetulnya di Jabar sudah ada, Kimia Farma yang buat. Kalau mau dikembangkan kembali sangat bisa. Kami sudah berkomunikasi dengan Kimia Farma, mereka sudah pertimbangkan untuk produksi kembali," katanya.

Aktivitas anti-virus dan anti-inflamasi kloroquin ini, katanya, dapat menjelaskan khasiatnya dalam menangani pasien dengan pneumonia Covid-19.

Keri menuturkan kloroquin adalah obat yang murah dan aman yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun.

Mengingat tuntutan klinis yang mendesak, klorokuin fosfat direkomendasikan untuk mengobati pneumonia terkait Covid-19 pada populasi yang lebih besar di masa depan.

Temuan kloroquin yang merupakan obat malaria sintetis bisa menjadi obat penawar virus corona, menjadi peluang bagi perkebunan kina sebagai sumbernya untuk kembali berkembang.

SUMBER: https://www.tribunnewswiki.com/2020/03/12/kina-cinchona

https://www.tribunnews.com/nasional/2020/03/12/ridwan-kamil-pohon-kina-sembuhkan-100-pasien-corona-di-amerika-china?page=all

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved