Peribahasa Bugis
Makna Peribahasa Bugis Aja’ Muassipa’ Pakkémpé Kaluku
Suku Bugis juga meninggalkan ragam warisan kesusastraan dalam bentuk peribahasa.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Oleh:
Faisal
Pamong Budaya Sulsel
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Suku Bugis adalah suku yang mendiami sebagian besar wilayah di Sulawesi Selatan.
Suku Bugis juga memiliki kebudayan yang unik, mulai dari bahasa, tradisi, hingga perihal kesusastraan.
Suku Bugis juga meninggalkan ragam warisan kesusastraan dalam bentuk peribahasa.
Salah satu peribahasa Bugis, yakni aja’ muassipa’ pakkémpé kaluku yang berarti janganlah bersifat seperti pemanjat kelapa.
Pemanjat kelapa merupakan suatu profesi yang dilakukan oleh seseorang terutama yang tinggal di pedesaan.
Profesi ini relatif bagus dan produktif karena jasanya dibayar untuk memanjat kelapa.
Namun “sifatnya dianggap kurang baik”, karena pilih kasih atau “pandang bulu”.
Dia akan mendekati pohon kelapa dan melihatnya kalau ada keinginannya untuk memanjat kelapa.
Bilamana pohon kelapa itu buahnya sangat kurang atau tidak ada, maka dia tidak akan mendekati apalagi memanjatnya.
Akan tetapi, bilamana pohon kelapa itu banyak buahnya, maka akan senang mendekati dan memanjatnya.
Ungkapan ini ditujukan kepada seseorang yang memiliki sifat pilih kasih atau “pandang
bulu”.
Hanya mendekati dan berteman kepada orang lain yang memiliki status sosial tinggi, kehidupan ekonomi yang mapan, jabatan yang tinggi, dan terlebih lagi dapat memberikan manfaat besar terhadap dirinya.