Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Anak SMP Rekayasa Dirinya Diculik, 'Korban' Sinetron, Kelakuan 'Kids Jaman Now'!

Kronologi anak SMP rekayasa dirinya diculik, korban sinetron, kelakuan 'kids jaman now'.

Editor: Edi Sumardi
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi penculikan. Kronologi anak SMP rekayasa dirinya diculik, korban sinetron, kelakuan 'kids jaman now'. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kronologi anak SMP rekayasa dirinya diculik, 'korban' sinetron, kelakuan 'kids jaman now'.

Inilah salah satu cintoh dampak buruk siaran televisi.

Polisi mengungkap kasus rekayasa penculikan yang dikarang oleh Mawar alias SR (12), siswi kelas 2 SMP di Kampung Maleleng, Kecamatan Pangkajene, Pangkep, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), Sabtu (7/3/2020) lalu.

Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, SR terpaksa mengarang cerita rekayasa penculikan lantaran dirinya takut dimarahi orangtuanya karena menghilangkan sandal ibunya.

"Awalnya adiknya korban berinisial I bilang kalau ibunya akan marah karena menghilangkan sandalnya dan korban juga sakit hati karena permintaan untuk dibelikan sepatu tidak dipenuhi orangtuanya," kata AKBP Ibrahim Aji saat merilis kasus di Mapolda Sulsel, Senin (9/3/2020).

SR kata AKBP Ibrahim Aji semakin sakit hati usai kakak laki-lakinya menyuruhnya untuk pergi dari rumah.

SR pun kemudian lari bersembunyi di gudang milik tantenya dan meninum obat Paracetamol 2 tablet, Asam Mefenamat, dan Antalgin hingga tertidur di gudang beras tersebut.

Saat terbangun dari dalam gudang tersebut, kata Aji, SR mendengar kepanikan orangtuanya dan melihat orangtuanya pergi mencarinya.

Dari situ, SR kemudian mengambil seutas tali dan mengikat tangannya seakan-akan dia diculik.

"Setelah ditemukan oleh tetangganya di gudang itu, dia lalu mengaku kepada tantenya kalau sudah diculik dan dibawa pergi melalui mobil Toyota Avanza," ujar AKBP Ibrahim Aji.

Terinspirasi dari TV

SR melakukan rekayasa penculikan dirinya ternyata terinpirasi dari tayangan televisi.

"Terinspirasi dari berbagai acara di TV. Sinetron, FTV kan banyak itu acaranya," kata AKBP Ibrahim Aji.

Agar terlihat lebih meyakinkan, SR kemudian mengeluhkan sakit saat ditemukan.

Kedua orangtuanya pun kemudian membawa SR ke rumah sakit untuk dirawat.

Rekayasa penculikan SR akhirnya terungkap ketika polisi menemukan kejanggalan cerita SR yang menyebutkan bahwa dirinya diculik oleh salah satu anak tokoh masyarakat di kampungnya.

Saat diperiksa, anak tokoh masyarakat tersebut tidak pernah menculik SR dan hanya melakukan kegiatan memancing di hari SR merekayasa penculikannya.

"Kepada penyidik, akhirnya korban mengaku bahwa dirinya mengarang cerita untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya," tutur AKBP Ibrahim Aji.

Kini SR telah dikembalikan kepada orangtuanya.

AKBP Ibrahim Aji mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mengimbau orangtua SR bagaimana seharusnya memperlakukan anaknya.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved