Tim Valentino Rossi Masuk Kelas Moto3 dan Moto2, Bos Dorna : Kelas MotoGP Tidak Sekarang
Tim Valentino Rossi Masuk Kelas Moto3 dan Moto2, Bos Dorna : Kelas MotoGP Tidak Sekarang
TRIBUN-TIMUR.COM - Wacana tim balap Valentino Rossi menjadi salah satu topik menarik di MotoGP. CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta pun ikut angkat bicara.
Sulit dimungkiri bahwa kehadiran Valentino Rossi sebagai pembalap menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar balap motor MotoGP.
Prestasi mentereng dengan sembilan gelar juara dunia serta kharisma membuat Rossi mendapatkan banyak penggemar dari seluruh belahan dunia.
Meski begitu, waktu yang dimiliki Rossi di MotoGP mulai menipis. Lebih-lebih dengan usianya yang sudah mencapai 41 tahun pada 16 Februari silam.
Keraguan Rossi untuk membalap menjadi indikasinya. Kendati terus berkompetisi menjadi target utama, Rossi juga membuka opsi untuk gantung helm pada akhir musim.
Entitas Rossi di MotoGP masih akan terlihat melalui tim balap besutannya, SKY Racing VR46, yang kini mentas di kelas Moto3 dan Moto2

Akan tetapi, potensi hadirnya tim balap Rossi itu di kelas utama menjadi topik yang menggelitik untuk dibahas.
Peluang Rossi membentuk tim baru memang realistis karena ada satu tempat yang tidak terpakai di MotoGP selepas mundurnya tim Marc VDS per musim 2019.
Akan tetapi Valentino Rossi sudah menepis ide tersebut. Bahkan ketika tim besutan sendiri bisa menampungnya setelah dipastikan keluar dari tim pabrikan Yamaha pada 2021.
"[Membuat] tim VR46 bersama Yamaha? Saya tertawa karena saya menyukai idenya tetapi kami tidak memiliki uang," ujar Rossi, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Ini sebuah masalah besar. Lebih baik [musim depan saya bergabung] dengan Petronas," ucap pemenang sembilan gelar juara dunia itu menegaskan.
Keengganan Rossi untuk membawa timnya naik ke MotoGP sudah diketahui oleh Carmelo Ezpeleta selaku bos penyelenggara MotoGP.
Hal itu dikatakan Ezpeleta dalam wawancara yang dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Saya setuju setelah bertahun-tahun mungkin dia lelah untuk berkompetisi, lebih dengan pikirannya daripada fisiknya," kata Ezpeleta.
"Apabila dia ingin terus membalap, dia akan mendapat dukungan penuh dari saya. Nanti, tidak sekarang tentunya, kami akan membahas masa depannya setelah pensiun.