Jembatan di Barru Ambruk
Ketua PPP Sulsel Tinjau Jembatan Bojo, Meminta Sebulan Perbaikan Sudah Tuntas
Muhammad Aras meninjau Jembatan Bojo yang ambruk dan mengakibatkan sebuah mobil truk 10 roda terjun ke sungai
Penulis: Darullah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-BARRU.COM, BOJO - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan (Sulsel), H Muhammad Aras meninjau Jembatan Bojo yang ambruk dan mengakibatkan sebuah mobil truk 10 roda terjun ke sungai, Sabtu (15/2/2020) siang.
Jembatan Bojo tersebut berlokasikan di Kelurahan Bojo Baru, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru. Tepatnya di Perbatasan Barru-Parepare.
Di sela-sela peninjauannya, Muhammad Aras mengatakan bahwa hal ini merupakan kejadian yang tidak kita inginkan. Ini kecelakaan yang tentu menjadi pembelajaran bagi kita, tentunya harus pro aktif untuk memberikan solusi terkait hal ini.
"Jembatan dari Parepare hingga Makassar cukup banyak yang sudah tua, tentu saya minta kepada balai jalan dan jembatan nasional untuk melakukan cek terhadap semua jembatan. Supaya tidak lagi ada kejadian seperti ini," kata Aras kepada TribunBarru.com.
"Apa yang menjadi kebutuhan bagi jembatan-jembatan yang ada, harus kita pikirkan dan perbaiki semuanya. Agar tidak mencelakakan masyarakat, juga tidak menjadi penyebab adanya nyawa melayang, atupun kerugian," ujarnya.
Pihaknya meminta untuk segera dilakukan perbaikan, kalau perlu saya minta maksimal satu bulan sudah harus tuntas.
"Kerusakan ini, harus segera dilakukan perbaikan. Kalau perlu saya minta maksimal satu bulan sudah harus tuntas," tegasnya.
"Progres selanjutnya, jembatan-jembatan yang diperkirakan sudah tua, harus di cek dan diperbaiki, agar tidak ada kekhawatiran bagi pengguna jalan untuk melewatinya," paparnya.
"Selanjutnya, Over Dimension Over Loading (ODOL) terkait muatan harus diperhatikan. Jangan sampai kemampuan jembatan hanya 12 ton, kemudian dilewati mobil bermuatan 20 ton. Itu kan berbahaya," jelasnya.
Lanjutnya, terkait pengontrolan muatan, Dinas Perhubungan (Dishub) juga harus tegas memberlakukan aturan yang ada.
Untuk mencegah kecelakaan berulang, kendaraan-kendaraan yang bertonase tinggi, harus ditertibkan. Agar tidak mencelakakan dirinya sendiri dan juga orang lain.
"Terkait peristiwa ambruknya salah satu segmen jembatan kemarin, hingga ada mobil truk yang terjun ke sungai. Itu kami minta kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelesaian persoalan secara tuntas," tandasnya.
"Mengenai titik salahnya ada pada siapa, tentu kita mengikut pada aturan yanga ada, karna menurut laporan yang ada, detonasenya cukup tinggi. Sekitaran 40 ton beratnya. Ini juga sudah sangat melanggar, karna untuk jalan seperti ini detonase tertinggi hanya 20 ton," tutup DPW PPP Sulsel, H Muhammad Aras.
Hadir pada kegiatan ini, Kasubid Teknik Jembatan, Direktorat Jembatan Direktorat Jendral Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum, Sofva Rosliansja, Satker PJN III Sulsel Tasmono, PPK Perencanaan Nona Rita.
Juga hadir Kabid Pembangunan dan Pengujian BBPJN XIII Johanes Jaya, PPK 3.3 Koridor Pangkep-Barru BTS Pare, BBPJN 13 Makassar, IR Rahmat Fajar, dan Pihak Wika Beton.
Laporan waryawan TribunBarru.com, Darullah, @uull_darullah
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)