Kapolri
Kapolri Idham Azis Singgung Polisi yang Menghadap Pimpinan Demi Jabatan dan Main Nitip-nitip
Idham juga menyinggung soal anggota yang menghadap di rapat kerja teknis (rakernis) Korps Lalu Lintas Polri di Pusat Pendidikan Lalu Lintas
TRIBUN-TIMUR.COM - Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis kembali melontarkan pernyataan yang ramai dibicarakan.
Kali ini ia menyinggung ulah sebagian oknum polisi yang suka menghadap pimpinan demi mendapat jabatan.
Termasuk kelakuan suka nitip nama akan mendapat jabatan yang diinginkan.
Dikutip dari kompas.com, Idham Azis menegaskan, pemberian jabatan dan kenaikan pangkat di Polri berdasarkan prestasi dan bukan karena ‘menghadap’ pimpinan.
Hal itu diungkapkan Idham saat memimpin upacara kenaikan pangkat di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
• Lantik Pejabat Malam-malam, Sekprov Sulsel: Atas Perintah Gubernur
• Ini Nama Calon Pimpinan di 9 OPD Pemprov Sulsel
"Sekali lagi saya mengingatkan, bukan dengan kasak-kusuk, bukan dengan nitip-nitip, bukan dengan menghadap, bekerjalah yang terbaik, karena kalau kalian bekerja terbaik, organisasi yang akan mencari kalian," ucap Idham.
Dalam upacara tersebut, terdapat 42 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polri yang mendapat kenaikan pangkat.
Idham pun berharap anggota yang telah naik pangkat tersebut tidak ada yang menghadap dirinya tiga bulan kemudian untuk meminta jabatan.
"Di hati kecil saya selaku pimpinan Polri, saya juga berharap, semoga teman-teman setelah naik pangkat ini tidak ada tiga bulan kemudian datang menghadap saya lagi untuk meminta-minta jabatan," katanya.
Berdasarkan catatan Kompas.com, ini bukan pertama kalinya Idham menyinggung soal anggota Polri yang menghadap pimpinan demi jabatan.
Pada Kamis (6/2/2020), Idham bahkan menuturkan, terdapat 1 persen atau 4.700 dari 470.000 personel Polri di seluruh Indonesia yang melakukan praktik tersebut.
Idham juga menyinggung soal anggota yang menghadap di rapat kerja teknis (rakernis) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri di Pusat Pendidikan Lalu Lintas (Pusdik Lantas), Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/2/2020).
Saat itu, Idham menegaskan bahwa dirinya menutup pintu kepada siapa pun yang ingin menghadap saat ia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Ditemui terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal tak menampik ada oknum yang melakukan praktik tersebut.
Kendati demikian, menurutnya, sindiran Idham yang berkali-kali dilontarkan tersebut hanya sebagai pesan moral kepada anggota Polri.
"370.000 anggota Polri, jelas pasti ada yang punya mental-mental bisa dikatakan dia berorientasi tidak kepada kinerja. Dia berorientasi mungkin kepada menghadap, titipan-titipan pamannya, dan sebagainya. Itu ditegaskan oleh beliau (Kapolri) sebagai pesan moral," ungkap Iqbal di lokasi yang sama. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kapolri Singgung Polisi yang Menghadap Pimpinan demi Jabatan Berkali-kali, Ada Apa?
Kapolri Ungkit Perilaku Istri Jokowi
Kapolri Jenderal Idham Azis juga pernah membandingkan perilaku Iriana Jokowi dengan kelakuan sebagian petinggi polisi.
Kata Idham, sosok Ibu Negara Iriana Jokowi dianggap patut ditiru istri pejabat kepolisian di daerah.
Delapan belas bulan menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya (Juli 1997-Januari 2019), diam-diam Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (55) mengamati perilaku Ibu Negara, Iriana Jokowi atau Joko Widodo (56), saat hendak pulang ke Solo, Jawa Tengah.
Dari perilaku dan adab itu, Kapolri mengaku belajar banyak dan ingin menularkan teladan itu kepada para pejabat utama polisi pada semua level di Indonesia.
Pengamatannya dan teladan ini terungkap dalam sebuah klip video arahan resminya kepada jajaran polisi di tiga kepolisian daerah di Sulawesi, Sulsel ( Makassar ), Mamuju ( Sulbar ) dan Kendari ( Sulawesi Tenggara ), Januari 2020 lalu.
Dari potongam video berdurasi 2 menit 26 detik itu, Kapolri mengungkap kebiasan istri Jokowi saat hendak bepergian untuk urusan pribadi, lalu membandingkannya dengan perilaku oknum perwira polisi dan keluarganya di daerah.
Dari informasi yang diperoleh Tribun Timur, Selasa (14/1/2020), potongan video itu direkam saat Kapolri memberi pengarahan tertutup di Aula Mapolda Sulawesi Barat, Lingkungan Kalubibing, Kelurahan Mamanyu, Kecamatan Mamuju, Mamuju, Sulbar, Minggu (12/1/2020).
Idham Azis menuturkan, sebagai pejabat yang ikut bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan kepala negara dan keluarganya di ibu kota negara, Idham ternyata memperhatikan kesederhanaan isti Joko Widodo saat berada di bandara.
Keberangkatan Ibu Negara tak mencolok dan laiknya perjalanan rakyat biasa.
“Kalau Ibu Negara mau pulang ke Solo, di bandara dia tak diantar dan tak dijemput. Hanya ada dua paspampres (paspampres) yang lihat-lihat dari belakang. Beliau langsung duduk di ruang tunggu biasa, bersama penumpang bandara,” ujar suami Fitri Handari itu.
Perilaku ini, kata dia jauh berbeda dengan sebagian oknum perwira polisi dan istrinya.
“Kau bayangkan itu ibu Kapolres, kalau mau ke Jakarta saja, semua pintu VIP di bandara ditutup. Itu baru istri Kapolres, bayangkan kalau itu istri Kapolda,” ujar Idham Azis yang terdengar diikuti tawa hadirin.
Dengan nada kelakar dia melanjutkan, dengan memberi contoh kejadian itu ada di Bandara Tampapadang, Mamuju.
Belum lagi derai tawa mereda, kapolri melanjutkan; “Tapi itu, contoh bukan disini, bukan di Tampapadang. Contoh saya, itu di Polda lain.”
Kapolri lalu merelefksikan teladan itu harus diterapkan dalam perilaku keseharian semua personel polisi di Indonesia.
“Pelajaran yang saya mau ambil, bahwa kadang-kadang tanpa kita sadari, kita diomongin sama orang banyak (karena perilaku polisi yang tak disadari.)”
Menurutnya perbaikan institusi Polri sebagai pelayan masyarakat harus dimulai dari kesadaran personel, termasuk dirinya.
“Makanya saya sejak saya kapolri, kalau naik mobil tak pernah itu pakai bintangku, bintang empat. Kau lihat saja sendiri. Saya pergi ke Istana ( Presiden ), mobil biasa saja. (kalau rapat terbatas) Ratas jam 1, jam 12 saya sudah berangkat ke Istana (tak ada pengawalan mencolok),” ujarnya.
Ayah 4 anak ini juga menceritakan kebiasaan lainnya saat jabat Kapolri (November 2019) yang juga tak mau banyak protokoler dan jemputan.
Perwira tinggi Polri angkatan 1988 ini pun mengingatkan para anggota kepolisian untuk selalu berperilaku sederhana dan mensyukuri yang ada.
“Harus banyak bersyukur. Karena hanya dengan kamu banyak bersyukur, kamu bisa menatap masa depan.”
Pria kelahiran Kendari, yang orangtuanya berasal dari Sulsel ini menyebutkan, dirinya juga berasal dari orang seperti kebanyakan. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kapolri Idham Azis Ungkit Perilaku Iriana Jokowi, Ibu Kaesang Pangarep Dibandingkan Istri Anak Buah