Daftar Lengkap Nama 12 Korban Helikopter MI-17 TNI AD yang Jatuh di Papua, Perwira hingga Tamtama
Daftar lengkap nama 12 korban helikopter MI-17 milik TNI AD yang jatuh di Papua, berpangkat perwira hingga tamtama.
TRIBUN-TIMUR.COM - Daftar lengkap nama 12 korban helikopter MI-17 milik TNI AD yang jatuh di Papua, berpangkat perwira hingga tamtama.
Upaya pencarian helikopter milik TNI AD yang hilang kontak di Papua pada 8 bulan lalu akhirnya membuahkan hasil.
Helikopter tersebut ternyata jatuh dan tak ada yang selamat.
Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbangan TNI AD yang hilang kontak 8 bulan lalu saat terbang dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura, Papua, Jumat (28/6/2019), akhirnya ditemukan.
Helikopter pada saat itu dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari 7 orang kru dan 5 orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Pada saat itu pula, sempat beredar hoaks jika helikopter yang itu mendarat darurat.
"Sehubungan dengan beredarnya informasi bahwa pesawat Heli MI 17 Penerbad Noreg HA-5138 telah mendarat darurat, dengan ini kami nyatakan info tersebut tidak benar," kata Wakapendam 17 Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/6/2019) malam.
Ditemukan 8 Bulan Kemudian
Pada Senin (10/2/2020), Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Herman Asaribab telah mengonfirmasi titik kordinat jatuhnya heli MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019, ditemukan.
Puing-puing MI-17 terlihat di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Selanjutnya kita akan fokus untuk melakukan kegiatan evakuasi terhadap korban. Evakuasi harus dipersiapkan dengan matang mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90 derajat," ujar Mayjen Herman Asaribab.
Pada Kamis (13/2/2020) pagi, tim evakuasi akhirnya berhasil didaratkan di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Proses evakuasi melibatkan 1 satuan setingkat kompi (SSK) dari Batalyon Inf 751/Raider Khusus dan tim kesehatan gabungan dari TNI , Polri, dan SAR.
Termasuk melibatkan masyarakat lokal dan tokoh tokoh masyarakat.
Namun 5 unit Heli Bell yang mengantar tim hanya bisa menurunkan mereka di ketinggian 11.000 kaki, sedangkan lokasi puing-puing MI 17 di 12.500 kaki.
Seluruh Korban Ditemukan, 9 Jenazah Bisa Dikenali
Tim evakuasi dari Yonif 751 Raider kemudian berhasil mencapai titik puing-puing pesawat tersebut, Jumat (14/2/2020) sekitar pukul 12.30 WIT, setelah berjalan mendaki selama lebih kurang 5 jam dari basecamp yang didirikan sejak Kamis (13/2/2020).
Tim menemukan 12 jenazah.
Dari seluruh korban yang berada di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tim memastikan bisa mengenali 9 jasad.
"Identitas 9 jenazah bisa kami kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan, sedangkan 3 jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," ujar Danrem 172/PVY Kolonel Inf Binsar Sianipar melalui rilis, Jumat (14/2/2020).
Namun, karena kondisi cuaca yang ekstrem, tim belum bisa mengevakuasi jasad para korban.
Proses tersebut akan dilakukan pada Sabtu (15/2/2020) pagi.
"Direncanakan besok proses evakuasi jenazah akan kami mulai. Tim akan membawa turun jenazah ke titik yang bisa dijangkau oleh heli kita. Untuk selanjutnya, dievakuasi melalui udara," kata Kolonel Inf Binsar Sianipar.
Heli MI-17 milik TNI AD yang membawa 12 penumpang dan kru hilang kontak di Pegunungan Bintang sejak 28 Juni 2019.
Ke-12 orang yang berada di dalam helikopter itu adalah:
1. Kapten CPN Bamban sebagai flight engineering,
2. Kapten CPN Aris sebagai pilot,
3. Serka Suriatna (T/I),
4. Lettu CPN Ahwar sebagai pilot,
5. Pratu Asharul sebagai mekanik,
6. Praka Dwi Pur sebagai mekanik,
7. Serda Dita Ilham sebagai mekanik,
8. Serda Ikrar Setya Nainggolan sebagai Danru dari Satgas Yonif 725/Wrg
9. Pratu Yaniarius Loe (Taban SO) dari Satgas Yonif 725/Wrg,
10. Pratus Risno (Tabakpan 1/GLM) dari Satgas Yonif 725/Wrg,
11. Prada Sujono Kaimudin (Tabakpan 2) dari Satgas Yonif 725/Wrg, dan
12. Prada Tegar Hadi Sentana (Tabakpan 4) dari Satgas Yonif 725/Wrg.
Dari 12 nama di atas, belum diketahui yang mana berhasil diidentifikasi.(*)