Radi A Gany Wafat
Mengenang Prof Dr Radi A Gany, Rektor Pertama Unhas yang Dipilih Lewat Pemungutan Suara
Prof Dr Radi A Gany menghembuskan nafas terakhirnya, sekitar pukul 02.13 wita, Kamis (13/2/2020), di ICU RS Unhas.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Sehingga, Prof Rady A Gani yang ditunjuk menjadi Pembantu Rektor I (PR 1) setelah menjabat Bupati Wajo, terpilih melalui voting yang dilakukan para anggota Senat Universitas.
Dia unggul tipis satu suara dengan mengumpulkan 31 suara, atas saingannya Prof dr Syarifuddin Wachid, yang juga Pembantu Rektor III, dengan 30 suara.
Wacana pemilihan rektor secara langsung masih berhembus sampai tahun 2005.
Gagasan pemilihan rektor secara langsung itu pun mulai mendapat titik cerah.
Kelompok Lektor dan Asisten (Lekas) yang memprakarsai hal itu berhasil menembus dinding penghalang gedung rektorat.
Untuk pertama kali dalam perebutan tahta orang nomor satu Unhas, seluruh dosen ikut terlibat.
Saat itu kursi rektor yang sempat diduduki Prof Dr Radi A Gany mendapatkan wajah baru, yakni mantan Dekan Fakultas Kedokteran, Prof Dr dr Idrus Paturusi.
Almarhum Prof Radi A Gany juga mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Radi A Gany seangkatan Jusuf Kalla (JK) kuliah di Unhas.
Dikenal Profesor yang Murah Senyum
Mantan Rektor Unhas Prof Dr Radi A Gany meninggal dunia di RS Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Kamis (13/2/2020) dini hari.
Berita duka kematian Prof Dr Radi A Gany merebak di sejumlah grup WhatsApp yang dihuni alumni Unhas.
Ragam kisah dan kenangan diungkap alumni Unhas mengiringi ucapa belasungkawa dan untaian doa untuk Prof Dr Radi A Gany.
Sebagian besar alumni Unhas mengiringi untaian doanya dengan kalimat, "Prof Dr Radi rektor yang murah senyum pada mahasiswanya."
Alumnus FISIP Unhas, Mulyadi, mengaku tak bisa melupakan kepedulian Prof Dr Radi A Gany.