Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Disdik Sulsel

Plt Kadis Pendidikan Sulsel Ancam Evaluasi Kepsek Khususnya SMK, Ini Masalahnya

Kepala sekolah yang dimaksud Basri adalah kepsek di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
saldy/tribun-timur.com
Plt Kadis Pendidikan Sulsel Basri. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Basri mengancam akan mengevaluasi para kepala sekolah yang tak bisa berinovasi.

Kepala sekolah yang dimaksud Basri adalah kepsek di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Menurut Basri, inovasi ini sangat penting, pasalnya ini untuk memastikan masa depan dari pelajar itu sendiri. Selain itu, dengan inovasi tentu memberikan dampak baik kepada alumni - alumni SMA dan SMK di Sulsel.

"Guru dan kepala sekolah harus berinovasi. Kalau tidak dia akan tertinggal oleh sistem. Pastinya, ini sangat rugikan anak didik kita dimasa akan datang," kata Basri.

Ia pun menyebutkan setiap sekolah yang hanya bisa mencetak pengangguran, itu akan dievaluasi kepala sekolah dan guru-gurunya.

"Khususnya di SMK, itu harus bangun kemitraan. Tamat di SMK harus bekerja jangan mencetak pengangguran," tambahnya.

Untuk memperbaiki sistem pendidikan, Dinas Pendidikan Sulsel di tahun 2020 akan fokus pada sinergi dengan pemerintah kabupaten dan kota.

Hal tersebut lantaran, Sekolah Menengah Pertama (SMP) kata dia, dibawah kendali kabupaten dan kota.

Karakter seorang pelajar kedepan harus mulai dipikirkan di saya pelajar itu duduk di kelas 3 SMP. Sehingga saat lanjut di SMA / SMK mereka sudah bisa memetakan jurusan apa yang akan ia minati.

"Semisal jurusan IPS saat duduk di bangku SMA dan ingin mendaftar kedokteran, tentu itu tidak memenuhi syarat. Terkait dengan itu, sejak dini para anak didik khususnya di SMP sudah harus mengetahui jurusan dan apa impian mereka akan datang," katanya.

Ia menambahkan, Disdik memiliki 16 ribuan guru, yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.

Membangun pendidikan ini membutuhkan manajerial, leadership atau kepemimpinan yang konsisten.

Sementara itu, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah mengatakan, terkait dengan pendidikan ia berharap para lulusan SMP tidak ada yang sampai putus sekolah.

"Semua alumni SMP wajib sekolah," katanya. (*)

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved