Prabowo vs Fahrul Razi soal Eks ISIS
Bandingkan Pendapat Prabowo dan Menag Fachrul Razi, Menteri Jokowi Beda Soal Pemulangan WNI Eks ISIS
Rencana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) menuai pro dan kontra masyarakat. Beda pendapat bukan hanya terjadi di tengah masyarakat, tetapi jug
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM - Coba Bandingkan Pendapat Prabowo dan Menag Fachrul Razi, Menteri Jokowi Beda Soal Pemulangan WNI Eks ISIS
Rencana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) menuai pro dan kontra masyarakat.
Beda pendapat bukan hanya terjadi di tengah masyarakat, tetapi juga terjadi internal pemerintahan Presiden Jokowi.
Sosok Menteri Perhatanan Prabowo Subianto dan Menteri Agama Fachrul Razi punya pendapat yang berbeda soal kembalinya WNI bekas anggota teroris ISIS ke tanah air.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan YouTube kanal Kompastv, (8/2/2020), Fachrul memberikan pernyataan bahwa dirinya enggan menerima kembali WNI eks ISIS.
• Menang Derby della Madonnina, Inter Milan Hajar AC Milan 4-2
• Messi Hattrick Assist, Barcelona Bungkam Real Betis, Posisi Klasemen
• Pelaku Pembunuhan di Desa Rea Timu Polman Diringkus Polisi, Ternyata Pacar Sendiri
Ia memaparkan fakta aksi-aksi terorisme dan kekerasan yang dilakukan oleh ISIS sebagai alasannya menolak kepulangan WNI bekas teroris di Timur Tengah tersebut.
"Tapi pada dasarnya saya sudah menunjukkan bagaimana ganasnya mereka, kalau ganas seperti itu kita sudah tahu masa mau kita terima," kata Fachrul Razi.
"Menteri Agama sudah jelas mengatakan saya begini begitu jelas sangat sadis dan bawa-bawa nama agama mana mau kita dia kembali ke Indonesia," lanjutnya.
Fachrul Razi mengatakan dirinya akan tetap menunggu instruksi dari presiden soal keputusan akhir.
"Tapi kan nanti bagaimana keputusan Bapak Presiden," terangnya.
Bertolak belakangan dengan Fachrul Razi, Prabowo justru tidak keberatan menerima WNI eks ISIS.
Ia mengatakan WNI eks ISIS bisa kembali hidup bersama masyarakat di Indonesia asal memenuhi syarat-syarat tertentu.
"Ya nanti tentunya nanti ada lembaga-lembaga yang diberi wewenang. Saya kira itu tugas BIN, Kepolisian untuk teliti mereka," ujar Prabowo di Natuna, Rabu (5/2/2020).
"Mungkin yang ikut-ikutan atau yang tingkat keterlibatan dalam aksi-aksi kekerasan tidak terbukti atau tidak terlalu tinggi, ya mungkin bisa lebih cepat kembali ke masyarakat," tambahnya.
• Jenderal Andika Perkasa Marah Besar Kecolongan, Lettu Dony Bos King Of The King Kini Kena Akibatnya
