Pengobatan Ningsih Tinampi
Pengobatan Ningsih Tinampi Semakin Terkenal, Terungkap Alasan Pemerintah Tak Tutup Tempat Praktiknya
Tempat pengobatan Ningsih Tinampi Semakin Terkenal, Terungkap Alasan Pemerintah Tak Tutup alamat praktek semakin ramai
TRIBUN-TIMUR.COM - Tempat pengobatan Ningsih Tinampi semakin terkenal, Terungkap Alasan Pemerintah Tak Tutup alamat praktek semakin ramai
Nama Ningsih Tinampi belakangan semakin terkenal.
Tempat pengobatan alternatifnya kian hari kian ramai.
Terbaru, Pemprov Jawa Timur telah mengunjungi rumah Ningsih Tinampi lokasi praktek yang ramai dan viral itu.
Antrean panjang tak terelakan.
Namun belakangan Ningsih Tinampi disebut menyimpang.
Hal ini disampaikan Mbah Mijan.
Paranormal yang tak sungkan menyebut Ningsih Tinampi sesat.
Singapura Naikkan Status Darurat Virus Corona, Warga Borong Daging & Indomie, WNI Diminta Waspada!
Catat! 8 BUMN Buka Lowongan Kerja Mulai Lulusan SMA SMK, Gaji di Atas UMK, Dapat Fasilitas, Cek Link
Cantiknya Bella Nova, Artis Dangdut Usia 23 Tahun Akhirnya Blak-blakan Benarkah Mantan Hotman Paris?
Bermula dari video Ningsih Tinampi menyebut bisa melihat nabi dan mendatangkan Nabi.
Hal ini kemudian menuai kecaman.
Bahkan MUI memberikan tanggapannya soal ini.
Usai Mbah Mijan Giliran MUI Semprot Begini Soal Bisa Panggil Nabi
Pengakuan Ningsih Tinampi soal bisa memanggil malaikat dan nabi akhirnya ditanggapi oleh Majelis Ulama Indonesia.
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, Cholil Nafis mengurai fakta soal pengakuan Ningsih Tinampi bisa memanggil malaikat dan nabi.
Tak hanya itu, Cholil Nafis juga tampak membuat jawaban telak saat disinggung soal kemampuan Ningsih Tinampi yang konon bisa memanggil malaikat dan nabi.
Dilansir dari tayangan program Official iNews edisi Jumat (17/1/2020), Cholil Nafis tampak mengungkap pendapatnya soal Ningsih Tinampi.
"Saya pastikan, kita enggak bisa manggil malaikat untuk melihat malaikat. Yang kedua, sepasti-pastinya tidak mungkin kita bisa memanggil Rasulullah SAW untuk hadir. Tidak mungkin," ucap Cholil Nafis dilansir TribunnewsBogor.com, Sabtu (18/1/2020).
Namun menurut Cholil Nafis, Rasulullah lah yang bisa hadir menemui kita, yakni lewat mimpi.
Meski begitu, manusia juga tidak bisa secara utuh melihat sosok Rasulullah saat bertemu di mimpi.
• Gara-gara Sebut Sosok Ini, Pengobatan Ningsih Tinampi Diawasi, Diwanti-wanti, MUI Turun Tangan
"Tapi Rasulullah bisa hadir dengan sendirinya, ketika kita baca shalawat, dengan ikhlas, dan tidak bisa tampak dengan mata, karena tidak bisa dipandang oleh mata. Karena tubuh kita melihat langsung," kata Cholil Nafis.
Mengenai syarat bisa bertemu Rasulullah, Cholil Nafis mengurai poin berat.
Sosok yang bisa bertemu dengan nabi adalah sosok yang soleh yang memiliki akhlak yang baik.
"Yang bisa bertemu dengan nabi itu pasti orang soleh, orang yang tidak saleh pastinya hanya jin yang menggoda orang itu," imbuh Cholil Nafis.
Berbeda dengan bertemu nabi, untuk orang yang ingin bertemu dengan jin, tak perlu syarat soleh.
Cholil Nafis pun menjabarkan perihal jin yang kerap berteman dengan manusia.
"Orang yang bisa ketemu dengan jin tidak harus orang soleh. Bedanya, orang soleh ketika berteman dengan jin, dia juga bisa berbuat baik dan mengajak pada kebaikan. Tapi orang yang tidak baik berteman dengan jin itu awalnya dia diberikan informasi yang benar (meramal). Tapi lama-lama dia akan dijorokin, sehingga dia lalai. Itu permainan dengan jin," ungkap Cholil Nafis.
Terkait dengan pengobatan alternatif Ningsih Tinampi, Cholil Nafis tidak mempermasalahkan.
Asalkan, pengobatan tersebut masih bisa dipertanggungjawabkan.
Namun, jika sudah menyangkut soal mantra yang dilarang, serta akting berlebihan, Cholil Nafis menyayangkannya.
Pun dengan apa yang diakui Ningsih Tinampi beberapa waktu lalu yakni soal mengaku bisa memanggil nabi dan malaikat.
"Pengobatan selama itu masih bisa dipertanggungjawabkan ya masih bisa berjalan. Selama tidak menipu orang lain, tidak ada masalah," pungkas Cholil Nafis.
"Pengobatan dengan baca-bacaan yang benar itu boleh saja. Tapi menggunakan mantra. Apalagi sampai overacting nabi dihadirkan, malaikat dipanggil, itu hampir tidak mungkin," sambungnya.
Melanjutkan soal memanggil nabi dan malaikat, Cholil Nafis pun mengurai cerita.
Dijelaskan Cholil Nafis, Rasulullah saja baru dua kali bertemu dengan malaikat.
Menurut Cholil Nafis juga, mata manusia hampir tidak mungkin melihat malaikat secara langsung.
"Apakah kita mampu melihat malaikat ? Tidak mungkin kita melihat malaikat. Nabi itu, pada saat hidupnya menerima wahyu, hanya dua kali bisa melihat malaikat dengan bentuk aslinya. Para sahabat tidak mampu melihatnya. Karena malaikat itu diciptakan dari Nur, mata kita tidak bisa melihat cahaya yang asal kejadian malaikat," imbuh Cholil Nafis.
Sebelumnya diwartakan, pengakuan Ningsih Tinampi kembali menuai perhatian.
Sosok yang menawarkan pengobatan alternatif, Ningsih Tinampi baru-baru ini membuat pengakuan mengejutkan.
Dalam sebuah video, Ningsih Tinampi mengaku bahwa ia bisa memanggil malaikat.
Tak cuma malaikat, Ningsih Tinampi mengaku juga bisa memanggil para nabi.
"Yang datang adalah para malaikat. Saya tidak bohong, saya juga tidak mengada-ada. Saya tidak punya namanya khadam. Saya tidak punya namanya jin. Saya berani seluruh Indonesia yang punya Indera datang ke sini," ucap Ningsih Tinampi.
Ningsih Tinampi juga membuat sebuah pengakuan mengejutkan.
Saat sedang mengobati pasiennya, Ningsih Tinampi mengaku sedang mengundang kehadiran para malaikat dan para nabi.
"Ini para malaikat yang Aku undang. Biar semuanya tahu. Yang saya undang sekarang adalah para Nabi," ucap Ningsih Tinampi.
Melanjutkan pengakuannya, Ningsih Tinampi sampai berani sumpah atas nama Tuhan.
Bahwa saat itu para nabi sedang ada di sampingnya.
"Ini yang datang adalah para nabi, saya tidak bohong, demi Allah," ucap Ningsih Tinampi.

Pengakuan yang diurai Ningsih Tinampi itu rupanya mendapat respon negatif dari publik.
Dalam media sosial, warganet tampak mengecam pengakuan yang dilayangkan Ningsih Tinampi.
Sadar akan hal itu, Ningsih Tinampi pun akhirnya mengurai responnya.
Dalam video Youtube-nya, Ningsih Tinampi memberikan judul 'maaf seribu maaf', Rabu (15/1/2020)
"Saya mohon maaf yang sebesar-sebesarnya pada waktu saya membuka semua itu. Itu dengan tujuan untuk melepaskan kita dari maksiat. Dan kita kembali lagi taubat kepada Allah," ucap Ningsih Tinampi.
Namun tak cuma minta maaf, Ningsih Tinampi juga mengurai keheranannya.
Tak mengaku salah, Ningsih Tinampi justru heran ketika disebut sesat.
sesat.
"Kalau memang perbuatanku ini sesat, sesatnya dari mana ? Allah memang memberiku begitu kelebihan dengan tujuan gara bisa mengingatkan semuanya ke Islamnya kembali.
Karena saya bisa berkomunikasi dnegan Rosul, karena saya selalu diutus untuk melakukan ini melakukan itu," imbuhnya.
Nasib Pengobatan Ningsih Usai Digrebek Pemerintah
Tempat praktek pengobatan alternatif dan pengobatan tradisional yang dijalankan Ningsih Tinampi di Kabupaten Pasuruan, Rabu (5/2/2020) 'digeruduk' oleh petugas gabungan dari dinas dan instansi di Pemprov Jatim dan Kabupaten Pasuruan.
Para petugas gabungan yang mendatangi tempat praktek Ningsih Tinampi berasal dari Dinas di Pemprov Jatim, Pemkab Pasuruan, Polda Jatim, dan Kejati.
Selain itu, ada juga perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) dan Komisi Pelayanan Publik ( KPP ) Jatim.
Hasilnya, metode pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi yang berada di Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan dan sudah cukup lama viral di media sosial dan bikin geger warga akhirnya terungkap.
Bahwa, pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi ini termasuk pengobatan tradisional dan bukan pengobatan secara medis.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jatim Dian Islami mengatakan, hasil tersebut dia dapat, setelah pihaknya datang dan melihat langsung ke tempat pengobatan tradisional Ningsih Tinampi di Pasuruan, Rabu (5/2/2020), bersama tim pembinaan pengawasan pengendalian pelayanan kesehatan tradisional empiris.
"Jadi kami lihat metodenya seperti apa, bagaimana prosesnya dan masih banyak lagi. Hasilnya, pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi termasuk pengobatan tradisional," tegasnya.
Berdasarkan yang dilihatnya, apa yang dilakukan Ningsih Tinampi ini bukan atau tidak berkaitan dengan medis.
Jadi, dalam hal ini, Ningsih Tinampi tidak melanggar rambu-rambu dalam dunia medis.
"Kalau saya melihat ini tidak berkaitan dengan medis.
Apa yang dilakukan Ningsih ini pengobatan aliran kepercayaan secara kultur tidak berkaitan dengan regulasi yang ada dinkes," beber Dian Islami.
Dia menjelaskan, untuk urusan benar atau tidak dan memberikan efek itu tergantung masing-masing individunya.
Tapi, yang jelas, apa yang dilakukan Ningsih Tinampi tidak ada kaitannya dengan medis.
Ia menyebut, pihaknya juga sudah mewanti-wanti dan memberi warning ke Ningsih Tinampi, bahwa jika memang pasiennya mengidap penyakit medis, harus dibawa ke tindakan medis.
"Saya juga menyarankan agar pasien disini tetap menjaga kebersihan, tetap menjaga lingkungan agar tidak mudah tertular penyakit.
Nanti kami akan buat laporan," tegas Dian Islami, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jatim.
Untuk itu, setelah dari tempat praktek Ningsih Tinampi, pihaknya, kata Dian Islami akan menggelar rapat lagi untuk menyimpulkan hasil kunjungannya yang dipadu dengan beberapa analisa secara menyeluruh.
Hal senada disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Kabupaten Pasuruan dr Sujarwo.
Menurutnya, kunjungan 'mendadak' para petugas lintas instansi dari Dinas di Pemprov Jatim, Pemkab Pasuruan, IDI, Polda Jatim, dan Kejati Jatim, IDI, dan KPP Jatim ke rumah Ningsih Tinampi di Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kabupaten Pasuruan adalah dalam rangka pembinaan.
Itu dilakukan untuk mengetahui langsung kondisi nyata pengobatan yang ada di rumah Ningsih Tinampi ini seperti apa.
Nah, fungsi pembinaan ini untuk memberikan masukan atau usulan ke Ningsih Tinampi.
"Jadi bukan sesuatu yang aneh. Ini kami hanya kunjungan saja, untuk memberikan pembinaan terhadap Ningsih Tinampi," kata Ketua IDI Kabupaten Pasuruan.
Menurut dr Sujarwo, pihaknya ingin memberikan bantuan ke Ningsih Tinampi agar lebih tertata dalam memberikan pengobatan kepada para pasiennya.
Kata dia, yang lebih berkompeten nanti dari Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk memberikan penjelasan.
"Teknisnya, nanti yang menjelaskan dari Dinkes Jatim," tegasnya.
Meski demikian, Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat ( Bakorpakem ) Kabupaten Pasuruan menyatakan akan melakukan pengawasan ketat terhadap pengobatan alternatif yang dijalankan oleh Ningsih Tinampi .
Kepala Kajaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan, Ramdanu Dwiyantoro, Rabu (5/2/2020) menegaskan, tim gabungan ini akan selalu melakukan pengawasan terhadap pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi dan telah viral di media sosial .
Ia menyebut, pihaknya lebih mengawasi kemungkinan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk urusan medis, tetap tanahnya ada di Dinas Kesehatan yang membidanginya.
Menurut Ramdanu Dwiyantoro, pihaknya bersama tim Pakem hanya sebatas mensinkronkan saja.
"Nantinya Tim Pakem mengumpulkan data dari menganalisa, untuk tetap mencipatkan situasi kondusif sekaligus mengantisipasi kejadian yang tidak diiinginkan," bebernya.
Ia menyebut, keberadaannya hanya sebagai pengawas aliran kepercayaan dan bukan pada penindakan.
"Kami akan bertindak jika ditemukan pelanggaran serta indikasi yang berpotensi kepercayaan yang menyimpang atau penistaan agama.
Kami berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjutinya," tegasnya.
Respon Ningsih Tinampi
Dikutip dari Tribun Madura, kepada awak media, Ningsih tak gemetar sekali.
Ia tampak menyambut baik kehadiran rombongan ini.
Bahkan, ia pun mempersilahkan kepada rombongan dari manapun untuk datang ke kediamannya dan melihat langsung praktik pengobatannya.
"Sangat bagus sekali, sangat oke, bahkan saya sangat setuju, kalau bisa seringkali datang ke sini," kata Ningsih usai kedatangan instansi terkait.
Ia mengatakan, tidak ada masalah. Semua pihak mendukung, mulai dari kepolisian dan Dinkes .
Tidak ada masalah.
"Untuk masukannya ya saya terima. Intinya saya mendukung sekali. Tidak ada kesepakatan apa - apa hari ini, oke saja," jelasnya.
Menurut dia, memang ada himbauan untuk tidak menangani pasien yang memang memiliki penyakit medis.
"Ya kan kebanyakan di sini non medis," tambah dia.
"Kalau ada yang medis ?" Tanya wartawan.
"Ya nang dokter, mosok ya Nang aku (ya ke dokter, masak ya ke saya)," jawabnya.
"Kalau ada yang maksa sakit medis, tapi berobat kesini," tanya wartawan lagi.
"Ya ditangani ae wong ngunu ae," urainya.
Singapura Naikkan Status Darurat Virus Corona, Warga Borong Daging & Indomie, WNI Diminta Waspada!
Catat! 8 BUMN Buka Lowongan Kerja Mulai Lulusan SMA SMK, Gaji di Atas UMK, Dapat Fasilitas, Cek Link
Cantiknya Bella Nova, Artis Dangdut Usia 23 Tahun Akhirnya Blak-blakan Benarkah Mantan Hotman Paris?
Artikel ini teah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Lama jadi Misteri, Hal Tersembunyi dari Pengobatan Ningsih Tinampi Diungkap Dinkes, IDI dan Kejari, https://madura.tribunnews.com/2020/02/06/lama-jadi-misteri-hal-tersembunyi-dari-pengobatan-ningsih-tinampi-diungkap-dinkes-idi-dan-kejari