Singapura Darurat Virus Corona
Singapura Naikkan Status Darurat Virus Corona, Warga Borong Daging & Indomie, WNI Diminta Waspada!
Singapura Naikkan Status Darurat Virus Corona, Warga Borong Daging & Indomie Bagaimana Indonesia?
TRIBUN-TIMUR.COM - Singapura Naikkan Status Darurat Virus Corona, Warga Borong Daging & Indomie Bagaimana Indonesia?
Pemerintah Singapura sangat waspada dengan penyebaran Virus Corona, virus mematikan.
Pemerintah rutin mengupdate kondisi terkini terkait penanganan dan status siaga terhadap Virus Corona.
Kedubes RI di Singapura juga merespon status darurat Virus Corona di Singapura ini.
Catat! 8 BUMN Buka Lowongan Kerja Mulai Lulusan SMA SMK, Gaji di Atas UMK, Dapat Fasilitas, Cek Link
Cantiknya Bella Nova, Artis Dangdut Usia 23 Tahun Akhirnya Blak-blakan Benarkah Mantan Hotman Paris?
Kabar Terbaru Pernikahan Laudya Cynthia Bella, Kenapa Tak Pernah Unggah Foto Suami di Instagram?
Warga Singapura berbondong-bondong menyerbu supermarket setelah pemerintah menaikkan status darurat virus corona dari kuning menjadi oranye.
Pantauan Kompas.com di lapangan menunjukan sejak kemarin Jumat sore hingga Sabtu siang (8/2/2020), supermarket besar seperti NTUC FairPrice, Sheng Siong, dan Giant penuh sesak.
Warga tua, muda, suami istri, hingga ibu-ibu mengamankan kebutuhan darurat, dengan barang yang cepat disambar salah satunya tisu kamar mandi, mie instan, hingga deterjen.
Hampir tidak ada lagi daging mentah yang tersisa ketika jarum jam baru memasuki pukul 14.00 siang waktu setempat.
Demikian juga mie instan dari berbagai merk berbeda, termasuk produk Indonesia Indomie, ludes dengan cepat.
Terlihat petugas supermarket terus menambah suplai mie instan untuk menghindari terjadinya kekosongan persediaan.

Warga Negeri “Singa” juga rela mengantre panjang demi membayar setumpuk barang-barang yang sudah dimasukan ke troli besar supermarket.
Seperti diketahuim pemerintah Singapura mengumumkan untuk menaikkan status wabah virus corona atau DORSCON menjadi satu tingkat darurat pada Jumat sore (7/2/2020).
Perubahan status tersebut disebabkan oleh bertambahnya tiga kasus virus corona, dengan total korban yang terinfeksi mencapai 33 orang.
Kasus ke-31 adalah warga negara Singapura berusia 53 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok dan tidak memiliki keterkaitan dengan kasus-kasus sebelumnya.
Namun pernah melakukan perjalanan ke Malaysia pada 6,11 dan 17 Januari 2020.
Kasus ke-32 merupakan warga negara Singapura berusia 42 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan sebelumnya ke Tiongkok dan kasus ke-33 merupakan warga negara Singapura berusia 39 tahun, yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok, namun telah melakukan perjalanan ke Malaysia pada tanggal 22-29 Januari 2020
Sumber virus dari tiga kasus sejauh ini tak dapat ditelusuri dan tidak ditularkan langsung oleh penderita yang berasal dari Wuhan, tempat berasalnya patogen yang membunuh 724 orang di China itu.