3.700 Penumpang Terjebak Dalam Kapal Pesiar Karena Satu Orang Positif Virus Corona, Nasib Mereka
3.700 Penumpang Terjebak Dalam Kapal Pesiar Karena Satu Orang Positif Virus Corona, Nasib Mereka
Mike Ryan, pakar darurat Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan kasus baru akan mendorong kembali karantina.
"Kita perlu menemukan cara untuk memutus siklus setan itu dan menemukan cara mengatur pasien di atas kapal dengan cara yang bisa membuat orang turun dari kapal pada waktunya," kata Ryan.

Di atas kapal, penumpang mengetahui tentang infeksi baru dari internet sebelum diumumkan di kapal, kata seorang pria Hong Kong, yang menolak disebutkan namanya.
Ashley Rhodes-Courter, seorang Amerika yang orang tuanya berada di kapal, mengatakan dia berharap para pejabat AS akan membantu membebaskan mereka.
Para penumpang pun kini seolah hanya menunggu waktu untuk tertular oleh penumpang lain yang sudah positif terinfeksi virus corona.
"Saya tak pernah berhenti mendengar seseorang di samping kamar saya terbatuk dengan cara menyakitkan," tulis seorang penumpang melalui akun Twitter miliknya.
"Saya rasa mungkin beberapa hari lagi atau bahkan besok saya sudah terinfeksi," lanjutnya.
Apalagi mereka sangat dibatasi untuk pergi ke geladak kapal meski hanya untuk sekadar menghirup udara segar.
Beberapa orang bahkan harus mendekam di sebuah kamar tanpa jendela bersama seorang anaknya yang baru berusia 6 tahun.
Pria tua itu...
Kecurigaan pihak pemerintah Jepang akan adanya wabah corona dalam kapal pesiar tersebut pertama kali di ketahui setelah seorang penumpang yang telah turun dari kapal tersebut dinyatakan positif mengidap corona.
Dia adalah seorang penumpang berusia 80 tahun asal Hong Kong.
Sang penumpang sendiri sudah turun di Hong Kong bulan lalu bersama dua orang anak perempuannya.
Sang penumpang yang tak mau disebutkan namanya tersebut sebenarnya sudah turun di Hong Kong sejak dua minggu lalu.

Menariknya, sang penumpang tersebut baru mengetahui dirinya mengidap Virus Corona saat mendarat di Hong Kong di mana dia tidak lolos pemindaian oleh petugas kesehatan di pelabuhan Hong Kong.