Ningsih Tinampi
TEMPAT Ningsih Tinampi Akhirnya Disidak, Temuan Pemprov Jatim & MUI Sudah Peringatkan Ini
TEMPAT Ningsih Tinampi Akhirnya Disidak? Temuan Pemprov Jatim & MUI Sudah Peringatkan Ini
"Ini yang datang adalah para nabi, saya tidak bohong, demi Allah," ucap Ningsih Tinampi.
Pengakuan yang diurai Ningsih Tinampi itu rupanya mendapat respon negatif dari publik.
Dalam media sosial, warganet tampak mengecam pengakuan yang dilayangkan Ningsih Tinampi.
Sadar akan hal itu, Ningsih Tinampi pun akhirnya mengurai responnya.
Dalam video Youtube-nya, Ningsih Tinampi memberikan judul 'maaf seribu maaf', Rabu (15/1/2020)
"Saya mohon maaf yang sebesar-sebesarnya pada waktu saya membuka semua itu. Itu dengan tujuan untuk melepaskan kita dari maksiat. Dan kita kembali lagi taubat kepada Allah," ucap Ningsih Tinampi.
Namun tak cuma minta maaf, Ningsih Tinampi juga mengurai keheranannya.
Tak mengaku salah, Ningsih Tinampi justru heran ketika disebut sesat.
"Kalau memang perbuatanku ini sesat, sesatnya dari mana ? Allah memang memberiku begitu kelebihan dengan tujuan gara bisa mengingatkan semuanya ke Islamnya kembali.
Karena saya bisa berkomunikasi dnegan Rosul, karena saya selalu diutus untuk melakukan ini melakukan itu," imbuhnya.
Nasib Pengobatan Ningsih Usai Digrebek Pemerintah
Tempat praktek pengobatan alternatif dan pengobatan tradisional yang dijalankan Ningsih Tinampi di Kabupaten Pasuruan, Rabu (5/2/2020) 'digeruduk' oleh petugas gabungan dari dinas dan instansi di Pemprov Jatim dan Kabupaten Pasuruan.
Para petugas gabungan yang mendatangi tempat praktek Ningsih Tinampi berasal dari Dinas di Pemprov Jatim, Pemkab Pasuruan, Polda Jatim, dan Kejati.
Selain itu, ada juga perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) dan Komisi Pelayanan Publik ( KPP ) Jatim.
Hasilnya, metode pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi yang berada di Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan dan sudah cukup lama viral di media sosial dan bikin geger warga akhirnya terungkap.
Bahwa, pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi ini termasuk pengobatan tradisional dan bukan pengobatan secara medis.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jatim Dian Islami mengatakan, hasil tersebut dia dapat, setelah pihaknya datang dan melihat langsung ke tempat pengobatan tradisional Ningsih Tinampi di Pasuruan, Rabu (5/2/2020), bersama tim pembinaan pengawasan pengendalian pelayanan kesehatan tradisional empiris.
"Jadi kami lihat metodenya seperti apa, bagaimana prosesnya dan masih banyak lagi. Hasilnya, pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi termasuk pengobatan tradisional," tegasnya.
Berdasarkan yang dilihatnya, apa yang dilakukan Ningsih Tinampi ini bukan atau tidak berkaitan dengan medis.
Jadi, dalam hal ini, Ningsih Tinampi tidak melanggar rambu-rambu dalam dunia medis.
"Kalau saya melihat ini tidak berkaitan dengan medis.
Apa yang dilakukan Ningsih ini pengobatan aliran kepercayaan secara kultur tidak berkaitan dengan regulasi yang ada dinkes," beber Dian Islami.
Dia menjelaskan, untuk urusan benar atau tidak dan memberikan efek itu tergantung masing-masing individunya.
Tapi, yang jelas, apa yang dilakukan Ningsih Tinampi tidak ada kaitannya dengan medis.
Ia menyebut, pihaknya juga sudah mewanti-wanti dan memberi warning ke Ningsih Tinampi, bahwa jika memang pasiennya mengidap penyakit medis, harus dibawa ke tindakan medis.
"Saya juga menyarankan agar pasien disini tetap menjaga kebersihan, tetap menjaga lingkungan agar tidak mudah tertular penyakit.
Nanti kami akan buat laporan," tegas Dian Islami, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jatim.
Untuk itu, setelah dari tempat praktek Ningsih Tinampi, pihaknya, kata Dian Islami akan menggelar rapat lagi untuk menyimpulkan hasil kunjungannya yang dipadu dengan beberapa analisa secara menyeluruh.
Hal senada disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Kabupaten Pasuruan dr Sujarwo.
Menurutnya, kunjungan 'mendadak' para petugas lintas instansi dari Dinas di Pemprov Jatim, Pemkab Pasuruan, IDI, Polda Jatim, dan Kejati Jatim, IDI, dan KPP Jatim ke rumah Ningsih Tinampi di Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kabupaten Pasuruan adalah dalam rangka pembinaan.
Itu dilakukan untuk mengetahui langsung kondisi nyata pengobatan yang ada di rumah Ningsih Tinampi ini seperti apa.
Nah, fungsi pembinaan ini untuk memberikan masukan atau usulan ke Ningsih Tinampi.
"Jadi bukan sesuatu yang aneh. Ini kami hanya kunjungan saja, untuk memberikan pembinaan terhadap Ningsih Tinampi," kata Ketua IDI Kabupaten Pasuruan.
Menurut dr Sujarwo, pihaknya ingin memberikan bantuan ke Ningsih Tinampi agar lebih tertata dalam memberikan pengobatan kepada para pasiennya.
Kata dia, yang lebih berkompeten nanti dari Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk memberikan penjelasan.
"Teknisnya, nanti yang menjelaskan dari Dinkes Jatim," tegasnya.
Meski demikian, Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat ( Bakorpakem ) Kabupaten Pasuruan menyatakan akan melakukan pengawasan ketat terhadap pengobatan alternatif yang dijalankan oleh Ningsih Tinampi .
Kepala Kajaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan, Ramdanu Dwiyantoro, Rabu (5/2/2020) menegaskan, tim gabungan ini akan selalu melakukan pengawasan terhadap pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi dan telah viral di media sosial .
Ia menyebut, pihaknya lebih mengawasi kemungkinan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk urusan medis, tetap tanahnya ada di Dinas Kesehatan yang membidanginya.
Menurut Ramdanu Dwiyantoro, pihaknya bersama tim Pakem hanya sebatas mensinkronkan saja.
"Nantinya Tim Pakem mengumpulkan data dari menganalisa, untuk tetap mencipatkan situasi kondusif sekaligus mengantisipasi kejadian yang tidak diiinginkan," bebernya.
Ia menyebut, keberadaannya hanya sebagai pengawas aliran kepercayaan dan bukan pada penindakan.
"Kami akan bertindak jika ditemukan pelanggaran serta indikasi yang berpotensi kepercayaan yang menyimpang atau penistaan agama.
Kami berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjutinya," tegasnya.
Respon Ningsih Tinampi
Dikutip dari Tribun Madura, kepada awak media, Ningsih tak gemetar sekali.
Ia tampak menyambut baik kehadiran rombongan ini.
Bahkan, ia pun mempersilahkan kepada rombongan dari manapun untuk datang ke kediamannya dan melihat langsung praktik pengobatannya.
"Sangat bagus sekali, sangat oke, bahkan saya sangat setuju, kalau bisa seringkali datang ke sini," kata Ningsih usai kedatangan instansi terkait.
Ia mengatakan, tidak ada masalah. Semua pihak mendukung, mulai dari kepolisian dan Dinkes .
Tidak ada masalah.
"Untuk masukannya ya saya terima. Intinya saya mendukung sekali. Tidak ada kesepakatan apa - apa hari ini, oke saja," jelasnya.
Menurut dia, memang ada himbauan untuk tidak menangani pasien yang memang memiliki penyakit medis.
"Ya kan kebanyakan di sini non medis," tambah dia.
"Kalau ada yang medis ?" Tanya wartawan.
"Ya nang dokter, mosok ya Nang aku (ya ke dokter, masak ya ke saya)," jawabnya.
"Kalau ada yang maksa sakit medis, tapi berobat kesini," tanya wartawan lagi.
"Ya ditangani ae wong ngunu ae," urainya.
Cantiknya Bella Nova, Artis Dangdut Usia 23 Tahun Akhirnya Blak-blakan Benarkah Mantan Hotman Paris?
Catat! 8 BUMN Buka Lowongan Kerja Mulai Lulusan SMA SMK, Gaji di Atas UMK, Dapat Fasilitas, Cek Link
Daftar Harga iPhone Terbaru Februari 2020, iPhone 7 Plus Turun Hanya Rp 5 Jutaan, Gimana iPhone 11?