Polemik Askot PSSI Makassar
Didukung Voter Sah Askot PSSI Makassar, Junaldi: Saya Tak Ada Kepentingan Apapun
Junaldi Monoarfa mendapat dukungan dari voters sah yang juga klub anggota Askot PSSI Makassar
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Ilham Mulyawan Indra
Didukung Voters Sah Askot PSSI Makassar, Junaldi: Saya Tak Ada Kepentingan Apapun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Makassar terpilih hasil kongres 2019, Junaldi Monoarfa mendapat dukungan dari voters sah yang juga klub anggota Askot PSSI Makassar.
Pernyataan ini menyikapi rencana kongres tahunan Askot PSSI Makassar yang saat ini dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Ahmad Susanto, yang akan membentuk komite pemilihan dan komite banding untuk pemilihan ulang tahun ini.
Ditemui di Lapangan Karebosi, Sabtu (8/2/2020), Junaldi berharap adanya pernyataan sikap dari para voters sah, dapat memberi pengertian kepada Asprov PSSI Sulsel, bahwa keputusan tak mengakui dirinya sebagai ketua terpilih telah bertentangan dengan statuta.
Apalagi proses pelaksanaan kongres 2019 telah berjalan sesuai statuta tersebut.

Dalam kesempatan itu pula ia kembali menegaskan bahwa keputusannya maju pada Kongres Askot PSSI Makassar 2019 lalu semata-mata hanya ingin mengembangkan sepak bola Makassar.
Sehingga salah persepsi jika ada orang-orang yang menyangkut pautkan dirinya dengan kepentingan lain di luar sepak bola.
"Saya ini tidak punya kepentingan apa pun. Mau itu politik atau bisnis, Saya murni ingin memajukan sepak bola di Kota Makassar, " tegas Naldi - sapaan akrabnya, Sabtu (8/2/2020).
Ia mengaku telah berkomunikasi dengan PSSI pusat terkait polemik yang terjadi di tubuh Askot PSSI Makassar. Ia yakin, PSSI pusat akan mengamil keputusan yang adil dan benar.
Mantan Plt Askot PSSI Makassar, Mulyadi juga membenarkan Kongres 2019 sudah dijalankan sesuai prosedur dan statuta PSSI.
Bahkan dihadiri oleh perwakilan Asprov PSSI Sulsel dan KONI Kota Makassar serta wakil Pemkotsebagai saksi.
Ditanya soal rencana lain Plt saat ini, Ahmad Susanto yang kabarnya juga akan memasukkan voters baru di PSSI Makassar, Mulyadi menyebutnya sebagai langkah keliru.
"Tidak segampang itu memasukkan voters baru lalu mengadakan pemilihan ketua baru. Butuh proses panjang bahkan bisa sampai setahun. Itu sudah diatur dalam statuta, " katanya.

Ia bahkan memberi sindiran. "Tidak ada Plt di atas Plt, " kekehnya.
Seblumnya, sebanyak 23 dari 26 voters sah yang juga merupakan anggota Asosiasi Kota (Askot) PSSI Makassar menyatakan sikap tegas, bahwa mereka hanya mengakui hasil keputusan kongres Askot PSSI Makassar yang dilaksanakan tanggal 20 Juli 2019 lalu di Kantor Balaikota Makassar.