Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Subianto Ungkap 5 Kepentingannya Sehingga Gabung di Kabinet Jokowi - Maruf Amin

Prabowo Subianto eks pasangan Sandiaga Uno ungkap 5 kepentingannya sehingga gabung di kabinet Jokowi - Maruf Amin

Editor: Edi Sumardi
INSTAGRAM.COM/@PRABOWO
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto salaman dengan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Prabowo Subianto eks pasangan Sandiaga Uno ungkap 5 kepentingannya sehingga gabung di kabinet Jokowi - Maruf Amin.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan alasan dirinya mau bergabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Hal itu disampaikan Prabowo Subianto pada HUT ke-12 Partai Gerindra di kantor DPP Gerindra, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Prabowo Subianto menjelaskan keinginannya merealisasikan 2 dari 5 janjinya saat dirinya berpasangan dengan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Lima janji ini adalah mewujudkan swasembada pangan, swasembada energi dan bahan bakar, swasembada dan kedaulatan air, melawan korupsi, dan membangun pertahanan yang kuat.

"Kita masuk pemerintah karena kita ingin memenuhi janji sebagian kita kepada rakyat. Kalau tidak bisa 5 minimal melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kita bisa bantu kesejahteraan nelayan-nelayan kita," kata Prabowo Subianto sebagaimana dikutip dari channel YouTube Kompas TV, Kamis (6/2/2020).

Lebih lanjut, Prabowo juga menegaskan bahwa dari programnya juga akan menambah protein dari kelautan dan perikanan untuk raykat miskin.

"Kita bisa membantu biar anak-anak kita tidak stunting, bisa dapat protein dari laut, juga bisa menambah devisa untuk negara," paparnya.

Sementara itu, Prabowo Subianto mengatakan melalui pertahanan bisa menjamin kedaulatan Indonesia.

Ia mengatakan dari lima janji itu, ingin berjuang di dua janji tetapi sebagai bagian pemerintah punya kesempatan memberi saran, usul, program kepada Presiden Jokowi.

"Jadi suara kita dalam rangka memperjuangkan kepentingan rakyat juga didengar," kata Prabowo Subianto.

Selain itu, Prabowo Subianto menjelaskan kepada kadernya bahwa alasannya juga karena demi cinta kepada negara dan bangsa.

"Kita berbeda kadang-kadang, kita berlawanan boleh, tapi kita tidak boleh mengizinkan negara kita pecah," kata Prabowo Subianto mengungkapkan.

"Kita tidak boleh izinkan masyarakat kita pecah. Kita tidak boleh izinkan Indonesia terancam," katanya mengimbuh.

Ditertawakan saat Dirikan Partai Gerindra

Dikutip dari Kompas.com, Prabowo Subianto mengaku sempat ditertawai kawan-kawannya saat mendirikan Partai Gerindra, 6 Februari 2008 lalu.

"Ada kawan-kawan yang menertawakan kita, ada kawan yang dari kecil, yang saya banyak memberikan proyek. Memberikan bantuan, mereka tertawa, tanya partai, apa itu Gerindri Gerindru? Apa itu, demi Allah," kata Prabowo Subianto sekaligus mantan suami Titiek Soeharto mengungkapkan.

Prabowo Subianto menyatakan, 12 tahun lalu saat Partai Gerindra mulai didirikan, partainya hanya dipandang sebelah mata.

Meski dipandang sebelah mata, Prabowo berhasil mengumpulkan para pendiri Partai Gerindra untuk membesarkan partai tersebut melalui gagasan perubahan bangsa dan negara.

"Waktu itu mendirikan partai ini dari segelintir orang, Fadli Zon, Hasyim, Pak Muzami hampir terlambat ke Kumham cari nama, cari gambar," kata Prabowo Subianto.

Menurut Prabowo, partainya menjadi besar seperti sekarang lantaran para pendirinya sejak awal bukan hanya sekedar jadi penonton, pengamat hingga pengritik.

Prabowo Subianto mengatakan, mereka memutuskan terjun ke politik karena ingin melakukan perubahan.

Dikutip dari Kompas.com, perayaan hari ulang tahun Partai Gerindra tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh.

Terlihat juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Fadli Zon.

Hadir pula Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa.

Perayaan tersebut juga dihadiri pengurus DPP Partai Gerindra, Dewan Pembina, Dewan Penasihat, hingga Dewan Pakar Gerindra.

Tak hanya itu, perayaan tersebut juga dihadiri anggota Fraksi Partai Gerindra, sayap partai, hingga tenaga ahli Fraksi Gerindra di DPR.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved