Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Badan Pusat Statistik

Meleset, ini Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Tak Sesuai Proyeksi

Angka ini meleset dari perkiraan sebelumnya, dimana ekonomi Sulsel diprediksi bakal tumbuh di kisaran 7-7,4 persen.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
fahrizal/tribun-timur.com
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan menggelar konfrensi pers terkait pertumbuhan ekonomi Sulsel di 2019, di kantornya, Rabu (5/2/2020). (Fahrizal Syam) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat ekonomi Sulsel pada 2019 tumbuh 6,92 persen.

Angka ini meleset dari perkiraan sebelumnya, dimana ekonomi Sulsel diprediksi bakal tumbuh di kisaran 7-7,4 persen.

Bank Indonesia Sulsel pada acara Business Gathering 2019 beberapa waktu lalu, memperkirakan proyeksi ekonomi Sulsel pada 2019 akan tumbuh pada kisaran 7-7,4 persen.

Proyeksi itu menurut BI didukung oleh masih kuatnya pertumbuhan lapangan usaha konstruksi dan perdagangan, serta meningkatnya industri pengolahan dan administrasi pemerintahan.

Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah menyebut, setidaknya ada dua faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi Sulsel di 2019 hingga tak mencapai target.

Faktor tersebut yakni produksi tanaman pangan yang terhambat, serta tarif angkutan udara mahal yang membuat jumlah penumpang udara dan tingkat hunian hotel berbintang menurun.

"Pada 2019 lalu terjadi banjir yang melanda 13 kabupaten/kota di Sulsel yang berdampak pada lahan pertanian seluas kurang lebih 13 hektar. Ditambah sebelumnya sempat terjadi kemarau panjang yang membuat luas lahan panen padi berkurang 15 persen," kata Yos.

Sementara pada sektor transportasi udara, Yos mengatakan terjadi penurunan jumlah penumpang pesawat yang cukup drastis di Bandara Sultan Hasanuddin pada tahun 2019.

"Pada tahun 2018 jumlah penumpang sebesar 4,4 juta, namun tahun 2019 turun menjadi 3,5 juta. Hal ini pun berakibat ke tingkat hunian kamar hotel berbintang yang ikut turun," jelas Yos.

Kedua faktor itu menurut Yos mampu menahan laju pertumbuhan ekonomi Sulsel di angka 6,92 persen, meskipun beberapa sektor lain mengalami pertumbuhan.

"Industri manufaktur dan komoditi perikanan meningkat tahun lalu. Pengeluaran pemerintah dan investasi juga, namun sektor pertanian dan transportasi ini berperan tinggi menhan laju pertumbuhan," terangnya. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved