Protes Petugas Kebersihan UIN Alauddin
Ini Alasan Petugas Kebersihan UIN Alauddin Hingga Rela Punguti Kembali Sampah di Kampus
Pantauan Tribun Timur, sampah-sampah itu dipunguti kembali pada pukul 17:05 Wita, Selasa (4/2/2020) sore.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA -- Petugas kebersihan kembali memunguti sampah yang ditebar di halaman kampus UIN Alauddin Makassar.
Pantauan Tribun Timur, sampah-sampah itu dipunguti kembali pada pukul 17:05 Wita, Selasa (4/2/2020) sore.
Petugas kebersihan memutuskan membersihkan kembali sampah-sampah itu setelah berdialog dengan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhanis.
Puluhan petugas kebersihan bahu membahu membersihkan sampah-sampah itu.
Petugas memutuskan membersihkan sampah-sampah itu sebagai syarat untuk mengabulkan aspirasi para petugas kebersihan.
"Bapak Rektor minta sampah-sampah ini dibersihkan dulu, karena katanya dia tidak bisa berpikir dengan baik kalau kotor," kata Daeng Tompo salah seorang petugas kebersihan.
Daeng Tompo adalah perwakilan petugas kebersihan yang berdialog dengan Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhanis.
"Bapak Rektor bilang bersihkan dulu, setelah itu dipertimbangkan di dalam," ucap Daeng Tompo.
Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhanis memilih bungkam ketika ditanya soal aksi protes petugas kebersihan.
Wartawan Tribun Timur sempat mencoba menemui guru besar ilmu sosiologi itu di pelataran Gedung Rektorat Kampus UIN Alauddin.
Akan tetapi, Hamdan enggan menanggapi pertanyaan ketika dimintai tanggapan oleh wartawan Tribun.
Ia terus berjalan masuk ke gedung Rektorat Kampus UIN Alauddin sesuai berdialog dengan perwakilan petugas kebersihan.
"Nantilah, saya tidak mau dulu urusi itu," singkatnya kepada Tribun, Selasa (4/2/2020).
Sebelumnya diberitakan, ratusan sampah berserakan di halaman Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Selasa (4/2/2020) siang.
Sampah-sampah itu ditebarkan pada seluruh jalanan Kampus II UIN Alauddin Makassar ini. Sampah itu adalah sampah kertas maupun sampah plastik.