Kisah Bambang Ramadan, Teman Tuli dari Makassar yang Pernah Ditolak 60 Perusahaan
Bambang Ramadan adalah anak muda asal Makassar yang merupakan teman tuli. Sejak kelas 4 SD, ia kehilangan pendengarannya.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Di Bali, Bambang sempat mengalami nasib yang sama saat di Makassar. Ia sempat memasukkan lamaran di 30 perusahaan, namun hasilnya tetap nihil.
Hingga akhirnya, ia mengirimkan surat lamaran di kedai kopi Simple Brew. Dalam emailnya, Bambang menjelaskan kondisinya.
Bak pucuk dicinta ulam pun tiba, Bambang akhirnya diterima bekerja di perusahaan ke-61 yang ia lamar.

"Ini yang ke-61 perusahaan menerimaku bekerja," ujarnya.
Diakuinya, ia baru pertama kali bergelut di bidang kopi meskipun sempat mempelajarinya saat masih duduk di bangku kuliah dulu.
"Ternyata ilmu yang ku dapatkan saat kuliah tak cukup," jelasnya.
Kesulitan pun tak ayal selalu dihadapinya. Namun, tetap tak masalah bagi seorang Bambang Ramadan.
"Sulit itu pekerjaan sebagai produksi biji kopi, karena harus berhati-hati timbang dan sampel kopi dengan catatan presentasi biji kopi, juga citarasa kopinya," jelasnya.
Ia mengatakan akan belajar selama bertahun-tahun untuk bisa profesional dalam bidang ini.
"Bagi saya ini hal baru dan sangat penting dipelajari sampai bertahun-tahun pemahaman tentang dunia kopi agar bisa meningkat profesional dan skill," katanya.
Meski sempat ditolak oleh berpuluh-puluh perusahaan di Kota Makassar, tak mengurungkan niatnya untuk tetap kembali di Kota Daeng ini.
"Kelak saya akan kembali ke Makassar," tuturnya kepada Tribun Timur, Senin (3/2/2020).
Ia ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang pengusaha.
"Saya akan terus belajar tentang kopi dan membuka usaha di Makassar serta mengajak teman-Teman Tuli untuk bekerjasama," pungkasnya.(*)
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)