Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemicu Perusakan Masjid Al Hidayah di Minahasa Utara Sulut, Pesan Damai Yenni Wahid

Pemicu perusakan Masjid Al Hidayah di Minahasa Utara Sulut, pesan damai Yenni Wahid. Dandim jelaskan awal mula terjadinya perusakan masjid

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/SKIVO MARCELINO MANDEY
Kondisi Masjid Al Hidayah, di Perumahan Griya Agape, Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, Kamis (30/1/2020) pukul 13.48 Wita. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemicu perusakan Masjid Al Hidayah di Minahasa Utara Sulut, pesan damai Yenni Wahid.

Dandim jelaskan awal mula terjadinya perusakan masjid oleh kelompok ormas, Yenni Wahid pun meminta agar warga tak mudah terprovokasi.

Masjid Al Hidayah di Perumahan Griya Agape, Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara ( Sulut ), dirusak oleh masyarakat atau organisasi masyarakat (ormas) setempat, Rabu (29/1/2020).

Komandan Kodim 1310/Bitung Letkol Inf Kusnandar Hidayat mengatakan, sebenarnya insiden itu tidak perlu terjadi.

Hal itu hanya salah komunikasi, persepsi, dan informasi.

"Sehingga mengakibatkan kejadian perusakan terhadap balai pertemuan di Desa Tumaluntung, Perumahan Agape," kata Kusnandar saat konferensi pers di Polres Minahasa Utara, Kamis (30/1/2020) pukul 13.11 Wita.

BACA: Rekor Baru Virus Wuhan di Awal Februari; Sehari Tulari 1347 Warga dan Bunuh 45 Pasien

BACA• 6 Terduga Pelaku Perusakan Masjid Al Hidayah di Minahasa Utara Sulut Ditangkap, Awal Mula Kejadian

Kusnandar menjelaskan, awal perusakan terjadi karena kesalahpahaman informasi yang didapat oleh masyarakat.

Ada seseorang yang dicurigai dengan berpakaian sorban dan berjenggot.

Karena kekurangan informasi dan ketidaktahuan, terjadilah kesalahpahaman.

"Perusakan dilakukan oleh masyarakat atau ormas yang ada di Agape," ujar Kusnandar.

Ia mengungkapkan, ada 20 personel yang dikerahkan membantu kepolisian mengamankan kejadian tersebut.

Di lokasi, kata Kusnandar, dilakukan mediasi antara massa dan pihak ormas Islam.

Disepakati, baik massa dan ormas Islam mempercayakan kepada TNI-Polri menyelesaikan persoalan itu dengan pemerintah daerah.

Setelah ada kesepakatan, mereka kembali ke rumah masing-masing.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved