Soal Studio Matano Disparbudmudora, Begini Respon Anggota DPRD Luwu Timur

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Pariwisata Kebudayaan Kepemudahan dan Olahraga (Disparbudmudora) Luwu Timur membuat studio musik namanya Studio Matano.

Studio tersebut lokasinya di areal Kantor Disparbudmudora Luwu Timur, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Studio Matano direspon Anggota Komisi II DPRD Luwu Timur, Wahidin Wahid..

Legislator Golkar mengatakan tidak masalah studio musik ada, selama itu tidak melanggar aturan.

Menurutnya, yang terpenting dari studio musik dinas pariwisata ini tujuannya untuk hal positif.

"Saya kira juga studio musik ini bagus selagi bisa dimanfaatkan masyarakat dalam hal bermusik yah," kata Wahidin kepada TribunLutim.com, Rabu (30/1/2020).

"Apalagi kalangan anak muda yang punya selera musik tapi tak punya wadah untuk berkreasi, Studio Matano ini bisa jadi tempatnya," imbuhnya.

Diberitakan, Studio dibuat tahun 2019 itu untuk mendukung kreativitas seniman lokal dalam pengembangan  seni musik dan lagu tradisional. 

"Studio untuk menghimpun dan memberdayakan komunitas seni musik serta seniman lokal," kata Kepala Disparbudmudora Luwu Timur, Hamris Darwis, Rabu (29/1/2020).

Studio dilengkapi alat musik cukup lengkap, sound system dengan ruang kedap suara.

Studio diupayakan bisa buka setiap hari untuk digunakan warga sebagai sarana pengembangan musiknya.

"Studio diupayakan untuk rekaman, pembuatan video klip dan album untuk lagu," tutur Hamris. 

Adapun warga yang baru belajar memainkan alat musik, Disparbudmudora Luwu Timur akan menyiapkan tenaga pelatih.

"Nanti kita akan siapkan tenaga honorer untuk membimbing aransemen lagu serta tenaga teknisi editing video. Ini akan kita siapkan secara bertahap," imbuh Hamris.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)