Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Virus Corona, Dosen Kedokteran Unhas: Sudah Dikenal Sejak 1960-an

Dosen Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unhas, dr Rizalinda Sjahril MSc PhD mengatakan virus yang saat ini menjadi perbincangan tersebut sud

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ansar
desi triana/tribun-timur.com
Suasana diskusi pakar terkait virus corona digelar di Lecture Theater (Lantai 5), Fakultas Kedokteran Unhas, Tamalanrea, Makassar, Rabu (29/1/2020) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Novel Corona Virus atau nCoV adalah sebutan virus yang saat ini menjadi momok menakutkan bagi seluruh warga dunia ternyata bukanlah hal baru.

Dosen Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unhas, dr Rizalinda Sjahril MSc PhD mengatakan, virus yang saat ini menjadi perbincangan tersebut sudah ada sejak tahun 1960-an.

Corono sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti mahkota.

Jika dilihat dari mikroskop, bentuk dari virus ini menyerupai mahkota atau cahaya matahari.

Namun bentuknya bisa berbeda jika bermutasi.

"Virus ini bukan saat ini saja terjadi namun sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Corona pun macam-macam tipenya sehingga ada yang bisa terinfeksi pada binatang

ataupun manusia," seperti itulah penjelasan dr Rizalinda di acara diskusi panel di Lecture Theater (Lantai 5), Fakultas Kedokteran Unhas, Tamalanrea, Makassar,

Rabu (29/1/2020) siang.

Virus ini pun bisa menular dari binatang dan manusia, karena keduanya memiliki resptor yang berbeda.

Bentuk penyakit akibat virus corona sebelumnya sudah muncul dengan MERS tahun 2012 dan SARS tahun 2002-2003

"Tidak seheboh Corona karena, saat ini perkembangan teknologi yang cukup pesat. Informasi bisa didapatkan dari mana saja," jelasnya.

MERS atau Middle East Respiratory Syndrome.

Virus ini awalnya akibat sentuhan dengan unta atau memakan daging dan meminum susunya.

Penularan manusia ke manusia sangat terbatas dan tidak besar potensi penularan.

Sedangkan Severe Acute Respiratory Syndrome atau SARS muncul pada tahun 2002.

Kemunculan SARS ini awalnya melalui kelelawar dan kemudian bisa ditularkan antarmanusia melalui kontak dekat.

Sama halnya dengan SARS dan MERS, Corona bisa terinfeksi melalui kontak langsung dengan binatang berjenis mamalia.

"Jadi kalau, memegang binatang yang terinfeksi pada bagian lendir kemungkinan resiko akan sangat besar," jelasnya.

Namun, sebaliknya jika memegang binatang dalam keadaan kering maka resiko terinfeksi juga akan sangat sedikit.

Laporan Wartawan Tribun Timur Desi Triana Aswan

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved