Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sinopsis Film

Sinopsis Kajeng Kliwon, Film Horor dengan Setting Tradisi Sakral Bali Jelang Pernikahan

Film Kajeng Kliwon dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop tanah air pada 13 Februari 2020.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
zoom-inlihat foto Sinopsis Kajeng Kliwon, Film Horor dengan Setting Tradisi Sakral Bali Jelang Pernikahan
YouTube
Sinopsis Kajeng Kliwon, Film Horor dengan Setting Tradisi Sakral Bali Jelang Pernikahan

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Film Kajeng Kliwon dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop tanah air pada 13 Februari 2020.

Film Kajeng Kliwon mengangkat kebudayaan masyarakat Hindu di Bali.

Seperti dilansir dari Tribunbali.com, Kajeng Kliwon adalah radisi ritus atau upacara di Bali dengan memberikan korban suci sebagai persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa.

Upacara ini dalam kebudayaan Bali termasuk dalam upacara Dewa Yadnya, di mana masyarakat Hindu di Bali percaya bahwa upacara Kajeng Kliwon sifatnya suci dan dianggap keramat.

Sutradara Kajeng Kliwon Bambang Drias mengatakan, keunikan tradisi Kajeng Kliwon lah yang membuat film ini dibumbui dengan cerita-cerita mistis yang memang diyakini masyarakat Pulau Dewata.

"Film Kajeng Kliwon ini menceritakan tentang malam sakral di mana Rangda keluar. Dan masyarakat di Bali sangat percaya dengan cerita-cerita mistis di balik upacara Kajeng Kliwon," tuturnya.

Singkat cerita, perjalanan cinta sepasang kekasih yang diperankan Amanda Manopo sebagai Agni, dokter cantik berdarah Bali dan Crist Laurent sebagai Niko, tak seindah yang dibayangkan karena ternyata Agni memiliki garis keturunan pengleak.

Selalu ada saja kejadian mistis yang terus menghantui bayang hidup keduanya.

Selain sukses menampilkan sisi magis adat istiadat Bali yang harus dipertahankan, Bambang rupanya sukses memvisualkan sisi keindahan Pulau Dewata.

Dalam penggarapannya, film ini memakan waktu selama kurang lebih satu bulan dengan setting tempat strategis di Tabanan, Ubud dan Singaraja.

Sebelumnya, kata Bambang, film ini mulanya diberi judul 'Rangda', namun untuk alasan universalitas, maka judul Kajeng Kliwon yang resmi dipakai.

''Kalau Rangda kan belum tentu semua paham. Nah saya ganti Kajeng Kliwon, biar universal karena di Jawa juga ada mitos Malam Jumat Kliwon,'' katanya.

Dengan begitu, diharapkan film ini juga bisa menjadi media pengenalan pesona alam Bali, serta dalam kegiatan pelestarian budaya Bali.

''Dalam produksi film ini juga melibatkan masyarakat Bali dan tokoh agama,'' tambahnya.

Sinopsis

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved