Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Gowa

Lewat Tangan Dingin None, Alat Deteksi Tsunami Pelajar SMK 3 Gowa Dipuji DPRD DKI

Karya pelajar SMK 3 Gowa mendapat pujian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
saldy/tribun-timur.com
Irman Yasin Limpo saat diabadikan Tribun beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Karya pelajar SMK 3 Gowa yang dikolaborasikan dengan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan mendapat pujian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Karya itu adalah hadirnya alat deteksi tsunami yang dirakit dengan menggunakan rakitan pipa, serta power bank untuk penyimpanan daya (kelistrikan).

Pujian itu terungkap saat Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah menilai langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menggunakan toa sebagai peringatan dini bencana banjir hanyalah upaya mencari sensasi saja.

Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah menilai langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menggunakan toa sebagai peringatan dini bencana banjir hanyalah upaya mencari sensasi saja.

Sekedar diketahui, perancangan alat deteksi tsunami ini dipimpin langsung Irman Yasin Limpo, kala itu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan.

Alat deteksi tsunami ini dilaunching pada Mei 2019 lalu, yang berlangsung di pelataran Gong Andalan SMK, Jl Ujung Pandang (depan Polres Pelabuhan), Kota Makassar.

Rabu (22/1/2020),Tribun mendapatkan kesempatan untuk wawancara langsung dengan Irman Yasin Limpo mengenai hadirnya alat deteksi tsunami dari tangan para generasi bangsa yang duduk dibangku SMK Gowa.

Irman mengatakan ide alat deteksi ini muncul pasca terjadinya bencana banjir yang menimpa empat daerah di Sulsel yakni Makassar, Gowa, Jeneponto dan Maros.

Banjir yang berlangsung awal 2019 itu menjatuhkan korban jiwa, dan luka luka.

Dalam rangka penanggulangan bencana, iapun menantang para pelajar SMK 3 Gowa merakit alat deteksi tsunami.

"Itu langsung disambut positif para pelajar dan guru disana. Alhasil karyanya Alhamdulillah. Alat deteksi ini menjadi perhatian nasional," kata Irman yang akrab disapa None.

Ia menjelaskan, alat deteksi ini tidak seperti dengan alat deteksi yang dirangcang oleh pemerintah dengan modal miliaran, alat deteksi yang dirancang SMK ini hanya bermodal Rp 75 juta.

Alat deteksi ini hanya memiliki chips server, dengan dilengkapi rakitan pipa, jangkar solar cell, power bank (penyimpan daya).

Menurut dia, ini murni buatan pelajar SMK.

Tak hanya itu, alat ini kata adik kandung bungsu Menteri Pertanian RI ini , telah teruji oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Universitas Hasanuddin, serta CSR yang tak lain adalah Ciputra (citraland).

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved