Citizen Reporter
Topanrita Edukasi Masyarakat Ubah Limbah Kayu Kapal Pinisi Jadi Rupiah, Lihat Hasil Karyanya
Topanrita yang merupakan start-up di bidang pengembangan pariwisata berkelanjutan berinisiatif untuk membuat program 'Pinisi Ramah Lingkungan'
Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasrul
Laporan Sitti Yudiarti CO-Founder Topanrita
Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terkenal dengan kapal Pinisi yang kokoh dan dapat berlayar hingga ke Vancouver, Canada tahun 1986.
Pada 7 Desember 2017 Pinisi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dalam sidang komite ke-12 UNESCO di Jeju Island, Korea Selatan.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa keahlian pembuatan kapal Pinisi ini adalah warisan keahlian yang turun-temurun dari nenek moyang masyarakat Bulukumba.

Olehnya hanya warga pada tiga desa di Bulukumba yakni Desa Ara, Bira dan Tanah Beru yang mampu membuat kapal ini.
Faktanya, para arsitek perahu Pinisi tempo dulu merancang konstruksi Pinisi dengan sangat cermat, tiap komponen dihitung jumlah dan ukurannya meski (dahulu) tanpa alat ukur standar sesuai kapasitas perahu yang akan dibuat.
Tentu hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Bulukumba khususnya dari Kecamatan Bontobahari.
Karena sentra pembuatan kapal Pinisi menjadi obyek wisata wajib yang dikunjungi oleh para wisatawan sebagai pelestarian budaya dan sarana edukasi.
Meskipun demikian, Bulukumba sebagai sentra pembuatan kapal Pinisi menimbulkan keresahan bagi beberapa kelompok pemuda.
• Nurdin Abdullah Persiapkan Kapal Pinisi Promosi ke Dunia Internasional
• Motif Lontara dan Kapal Pinisi di Apartment Tamansari Skylounge Makassar

Bagaimana tidak, untuk sebagian besar pendapatan masyarakat dari ketiga desa tersebut berpusat pada pembuatan Pinisi yang terkadang belum jelas pemesanannya.
Sedangkan keahlian mereka hanyalah dalam pembuatan kapal Pinisi, bahkan dapat dikatakan hanya sedikit dari masyarakat yang bekerja sebagai nelayan.
Adapun pembuatan kapal Pinisi yang ukurannya sangat besar tersebut mengakibatkan banyaknya sampah kayu maupun sampah plastik.
Sampah-sampah tersebut belum dapat dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat khususnya para pengusaha industri kapal Pinisi.
• Pesanan Kapal Pinisi Meningkat, Pengusaha Bulukumba: Bahan Baku Kayu Besi Makin Sulit

Oleh karenanya, Topanrita yang merupakan startup start-up di bidang pengembangan pariwisata berkelanjutan berinisiatif untuk membuat program “Pinisi Ramah Lingkungan”.
Tujuan program ini agar masyarakat dapat memiliki keahlian baru dalam mengelola limbah pembuatan kapal Pinisi dengan baik.