Polemik Stadion Mattoanging
Soal Stadion Mattoanging, Nurdin Abdullah: Tetap Kita Eksekusi!
"Ia dong. Tetap kita eksekusi. Jangan sampai kita tidak bangun, apalagi kita sudah ada anggaran. Kalau tidak dibangun masyarakat yang rugi, yang mau
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASAAR - Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah angkat bicara mengenai polemik Stadion Mattoanging.
Nurdin menegaskan pihaknya tetap akan melakukan eksekusi di lahan tersebut.
"Ia dong. Tetap kita eksekusi. Jangan sampai kita tidak bangun, apalagi kita sudah ada anggaran. Kalau tidak dibangun masyarakat yang rugi, yang mau menikmati stadion itukan masyarakat," katanya saat ditemui di Lobi Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (20/1/2020).
Menurutnya, tidak ada alasan Pemprov Sulsel menghentikan pembangunan stadion ini.
Pasalnya anggaran untuk renovasi stadion sudah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel.
Untuk pembangunan stadion, Pemprov Sulsel akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 200 miliar di tahun 2020 ini.
Ia mengungkapkan, terkait dengan kabar bahwa DPRD Sulsel menolak diadakannya eksekusi stadion, itu dianggap keliru.
"Gimana caranya, ini dewan yang sah-kan anggaran untuk di renovasi. Masa mau dilarang untuk eksekusi, anggaran sudah di siapkan terus di larang eksekusi lahan? Jadi uang ini mau diapain," ujar Nurdin.
Stadion ini kata dia, jelas sejarahnya. Menurutnya, negara telah mengakui lahan yang kini berdiri Stadion Mattoangin adalah lahan milik Pemprov Sulsel.
Tidak Akan Ketemu YOSS
Nurdin juga menyebutkan, pihaknya tidak akan mungkin melakukan pertemuan dengan Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) jika inisiatif berawal dari Pemprov Sulsel.
"Bukan saya yang harus ketemu dong, masa kita yang mau ketemu, kita yang punya tanah," tegasnya.
Nurdin berdali, sebagai pemerintah pihaknya memiliki harga diri, dan punya wibawa.
Sementara itu, Anggota DPRD Sulsel Irfan AB, meminta agar kedua belah pihak harus menahan diri.
Menurut dia, baiknya hal ini dibicarakan dengan pendekatan kekeluargaan, jangan sampai dilakukan eksekusi hingga menimbulkan jatuhnya korban.
"Jadi diselesaikan dengan cara yang baik-baik, jangan main eksekusi. Jangan sampai ada korban dalam eksekusi itu," ujarnya saat rapat dengar pemdapat.
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)