Tribun Gowa
Buronan KPK Harun Masiku Dikabarkan Sempat Berada di Bajeng Gowa
Buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku dikabarkan pernah berkunjung ke Kabupaten Gowa beberapa hari lalu.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku dikabarkan pernah berkunjung ke Kabupaten Gowa beberapa hari lalu.
Calon legislatif DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini sempat berada di Kabupaten Gowa pada Senin (13/1/2020) petang pekan lalu lalu.
Ia datang ke rumah istrinya, Perumahan Bajeng Permai, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa ketika itu.
Salah seorang warga Perumahan Bajeng Permai sempat melihat Harun ketika itu.
Warga yang enggan disebutkan namanya ini melihat Harun datang mengendarai sepeda motor dengan pakaian tertutup.
Warga Bajeng Permai itu meyakini laki-laki berpakaian tertutup itu adalah Harun Masiku.
"Dia datang pakai motor. Saya yakin itu adalah Harun karena saya tahu perawakannya," katanya saat ditemui wartawan beberapa waktu lalu.
Rumah yang ditempati Harun ketika itu bercat putih dengan tipe 36. Ada pagar besi berwarna merah. Rumah Harun juga dilengkapi kamera CCTV.
Harun Masiku hanya sehari terlihat di rumah istrinya. Setelahnya, atau sejak Selasa (14/1/2020), ia tak pernah lagi terlihat.
Sementara itu, Kapolsek Bajeng Iptu Dimas Sunardi mengatakan pihaknya melakukan pemantauan untuk mengumpulkan informasi soa keberadaan Harun Masiku.
Polsek Bajeng memberi arahan kepada Bhabinkamtibmas untuk memantau areanya masing-masing.
"Kami koordinasikan dengan Bhabinkamtibmas untuk memantau sambil cari informasi. Karena tidak ada petunjuk ataupun perintah dari Mabes ataupun Polda," kata Iptu Dimas saat dikonfirmasi Tribun.
Diketahui Harun Masiku merupakan tersangka kasus suap kepada Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan. Hingga kini Harun Masiku masih buron.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)