Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Baling baling Pesawat Haerul

Baling-baling Pesawat Buatan Pria Asal Pinrang Ini Ternyata dari Kayu Bitti

Hal itu terlihat saat ayah dua anak ini melakukan proses uji coba di Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Rabu (15/1/2020) l

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Syamsul Bahri
zoom-inlihat foto Baling-baling Pesawat Buatan Pria Asal Pinrang Ini Ternyata dari Kayu Bitti
Dok Pribadi
Kayu Bitti, bahan baling-baling pesawat Haerul

TRIBUNPINRANG.COM, MATTIRO SOMPE - Haerul (33), salah seorang warga Kelurahan Pallameang, Kecamatan Matiro Sompe, Kabupaten Pinrang, berhasil menerbangkan pesawat buatannya.

Hal itu terlihat saat ayah dua anak ini melakukan proses uji coba di Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Rabu (15/1/2020) lalu.

Uji coba itu merupakan kelima kalinya setelah sebelumnya mengalami kegagalan.
Uniknya, Haerul membuat baling-baling pesawat itu dari kayu bitti.

Bitti (Vitex cofassus) merupakan jenis kayu unggulan Sulawesi Selatan. Bitti termasuk dalam famili Verbenaceae. Tinggi tanaman Bitti mampu mencapai 45 meter dengan diameter 80 cm.

"Baling-balingnya dari kayu bitti," kata Yusuf, rekan Haerul yang turut membantu proses pembuatan pesawat, saat dikonfirmasi TribunPinrang.com, Jumat (17/1/2020).
Secara keseluruhan, ucap Yusuf, pesawat itu terbuat dari barang rongsokan.

Badan pesawat dari aluminium dan besi, sayap dari parasut mobil, roda dari gerobak pengangkut pasir, serta baling-baling dari kayu.

"Kebanyakan menggunakan bahan rongsokan," jelasnya.

Sementara itu, Haerul mengatakan, biaya yang dikeluarkan dari pengerjaan pesawat buatannya itu mencapai Rp 25 juta hingga Rp 30 juta.

Uji coba digelar di Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Rabu (15/1/2020)
Uji coba digelar di Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Rabu (15/1/2020) (hery/tribunpinrang.com)

"Biaya itu murni dari saya. Saya tabung dari hasil kerja di bengkel," pungkasnya.

Untuk diketahui, Kayu bitti banyak digunakan sebagai perkakas konstruksi rumah dan sebagai bahan untuk membuat perahu phinisi (perahu khas Sulawesi Selatan).

Jenis tanaman ini termasuk mudah tumbuh, tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang tinggi dan termasuk tanaman yang mempunyai kecepatan pertumbuhan sedang.

Jenis kayu ini mempunyai kemampuan tumbuh yang tinggi, tahan terhadap kebakaran. Bahkan bila terbakar, akan segera bertunas kembali. Oleh karena itu jenis ini mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu jenis andalan yang unggul. (TribunPinrang.com)

Laporan Wartawan TribunPinrang.com, @herysyahrullah

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow Instagram Tribun Timur

Subscribe akun Youtube Tribun Timur

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved