Tribun Luwu Utara
Wawancara Eksklusif Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Bahas Infrastruktur Wilayah Terpencil
Tahun 2020 merupakan tahun ke empat Indah Putri Indriani dan Muhammad Thahar Rum memimpin Kabupaten Luwu Utara.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
Untuk itu kami telah berkomunikasi dengan pemerintah provinsi dan Bulog untuk mendirikan atau membangun pabrik beras yang ada di Kabupaten Luwu Utara, dan Insya Allah tahun 2020 kita akan wujudkan bersama.
Sehingga harapannya adalah beras ini kemudian betul-betul dapat dirasakan nilai lebihnya oleh masyarakat kita berupa meningkatnya nilai tukar petani di Kabupaten Luwu Utara.
5. Bagaimana kembalikan kejayaan kakao di Luwu Utara?
Kabupaten Luwu Utara dikenal sebagai kabupaten dengan luas tanam kakao terbesar di Sulawesi Selatan dan menjadi ikon. Bagaimana kita lihat kalau memasuki ibu kota Masamba ada tugu kakao. Ini juga menjadi konsep pemerintah daerah dan telah ditetapkan dalam RPJMD untuk menjadi target kita mengembalikan kejayaan kakao di Luwu Utara dan mudah-mudahan juga di Sulawesi Selatan.
Ini juga disuport oleh pemerintah pusat bersama-sama dengan pemerintah daerah yang telah mengalokasikan anggaran untuk melakukan peremajaan tanaman kakao yang sudah mau diremajakan, sehingga lebih produktif.
Disamping itu juga, inovasi yang dilakukan petani kita terus kita dorong, karena perlu diketahui bahwa dari Kabupaten Luwu Utara ini Kementerian Pertanian telah menerbitkan dua klon varietas unggul kakao yaitu Klon MCC 01 dan MCC 02.
6. Bagaimana kondisi sawit di Luwu Utara saat ini?
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Luwu Utara di 8,4 pada tahun 2018 salah-satunya disumbang dari sektor perkebunan yaitu perkebunan kakao dan kelap sawit. Khusus kelapa sawit ada kebijakan pemerintah untuk kegiatan replenting dan ini ada sekitar 18 ribu hektare yang mendapatkan program ini.
Seiring itu juga minat investasi untuk berinvestasi cukup tinggi, tahun lalu kami telah meresmikan satu pabrik kelapa sawit di Luwu Utara dan Insya Allah tahun ini kita resmikan pengoperasionalan satu lagi pabrik kelapa sawit di Kabupaten Luwu Utara.
Kalau banyak investasi, maka itu berarti masyarakat kita akan menikmati hasil yang jauh lebih baik. Khususnya petani sawit akan mendapatkan harga yang semakin baik. Berharap sektor ini semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Luwu Utara.
7. Bagaimana rencana perkembangan wisata. Terutama Rongkong?
Hal lain yang menjadi fokus pemerintah adalah pengembangan sektor pariwisata dengan mengkaitkan kearifan lokal. Hal ini dikarenakan begitu besarnya potensi yang ada di Kabupaten Luwu Utara.
Kalau di masa lampau masalah akses menjadi salah satu tantang besar dalam mengembangan sektor pariwisata, akhir-akhir ini komitmen pemerintah yang kuat, dengan tiga bandara dengan trayek yang tiap hari bisa ditempuh dengan transportasi udara, akses jalan yang juga semakin membaik, maka kami yakin kalau sektor ini disentuh dengan baik, dengan terencana, dengan rapi maka akan berkontribisi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Komitmen pemerintah dikuatkan dengan menerbitkan Perda Nomor 4 Tahun 2019 terkait dengan Rencan Induk Kepariwisataan Daerah Kabupaten Luwu Utara serta Perda Nomor 5 Tahun 2019 tentang Desa Wisata.
Kami mendorong untuk sebanyak-banyaknya desa kemudian manjadi desa wisata. Salah satunya bekerjasama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui program pilot inkubasi pengembangan ekonomi lokal di Desa Baloli tahun ini.