Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUN WIKI

Mengenal Faisal, Sosok Pamong Budaya dan Kepala BPNB Sulsel

Selain sebagai Pamong Budaya, saat ini Faisal juga memegang jabatan sebagai Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan (BPNB) Sulsel.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Nur Fajriani
Mengenal Faisal, Sosok Pamong Budaya dan Kepala BPNB Sulsel 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Faisal dipercaya sebagai Pamong Budaya Sulawesi Selatan (Sulsel).

Beberapa waktu lalu ia dilantik langsung di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.

Tugas utamanya yakni mensosialisasikan budaya yang ada di Sulsel, di antaranya makna pribahasa dalam bahasa Bugis dan Makassar.

Selain sebagai Pamong Budaya, saat ini Faisal juga memegang jabatan sebagai Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan (BPNB) Sulsel.

Menjadi seorang ahli di bidang budaya tak pernah terpikir untuk Faisal. Pasalnya, semasa kecil Faisal bercita-cita menjadi insinyur pertanian.

Pamong Budaya Sulsel Silaturahmi ke Redaksi Tribun Timur

“Saya ingin sekali jadi insinyur pertanian karena nenek saya adalah seorang petani. Jadi saya sering liat dia ke sawah dan kebun,” katanya saat Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih nomor 430, Kota Makassar, Rabu (15/1/2020) siang.

Kala itu, ia berharap ketika dewasa dapat mengembangkan teknologi pertanian khusunya di Sulsel untuk meringankan pekerjaan seorang petani.

Saat mendaftar di perguruan tinggi Universitas Hasanuddin (Unhas), Faisal mendaftar dua jurusan, yakni pertanian dan sastra.

“Saya daftar pilihan pertama itu pertanian dan kedua sastra. Tapi lulusnya di sastra,” katanya.

Ia pun mengambil fokus antropologi karena dorongan sang ayah yang merupakan penilik budaya di Kabupaten Soppeng.

Diketahui, dulunya fokus antropologi di Unhas bergabung di sastra sebelum dipindahkan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol).

“Saya mulai minati dan dalami ilmu budaya semenjak kuliah jurusan antropologi,” ujarnya.

Selesai studi S1 di Unhas tahun 1982 ia diterima sebagai pegawai negeri di Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan bidang Jaranitra atau sejarah dan nilai tradisional.

Kemudian 1998 ia meganjukan pemindahan ke BPNB Sulsel.

Tahun 2000, ia mendapat SK sebagai peneliti dari LIPI. Ingin memperdalam ilmu budaya, Faisal pun mengambil magister bidang antropologi di Unhas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved