Usai Bunuh Hakim Jamaluddin Suaminya, Zuraida Hanum Mau Nikah dengan Jefri dan Umrahkan Pelaku
Usai bunuh hakim Jamaluddin suaminya, Zuraida Hanum mau nikah dengan Jefri Pratama dan umrahkan pelaku.
TRIBUN-TIMUR.COM - Usai bunuh hakim Jamaluddin suaminya, Zuraida Hanum mau nikah dengan Jefri Pratama dan umrahkan pelaku.
Selain menjalin hubungan asmara, Zuraida Hanum (41) berencana menikah dengan Jeffry Pratama (42), eksekutor pembunuh hakim PN Medan Jamaluddin.
Hal tersebut terungkap saat rekonstruksi di Kafe Town di Jalan Ngumba Surbakti, Kota Medan, Sumatera Utara ( Sumut ), Senin (13/1/2020).
Di lokasi tersebut, Zuraida Hanum bersama eksekutor Reza Fahlevi dan Jefri Pratama memperagakan perencanaan pembunuhan terhadap hakim Jamaluddin.
"Dek ada yang mau abang sampaikan, kak Hanum ada masalah sama suaminya. Suaminya selama ini suka main perempuan, suka marah-marah sama orangtua kak Hanum. Kak Hanum tidak bisa kalau harus bercerai, dia mau agar suaminya dibunuh," ujar Jefri Pratama kepada Reza seperti yang dibacakan penyidik saat rekonstruksi.
Mendengar hal tersebut, Reza Fahlevi kemudian menanyakan kepada Zuraida Hanum.
"Betul itu kak, nanti kakak cuma manfaatkan bang Jefri, karena setau Reza bang Jefri orangnya lurus dan enggak neko-neko dari dulu. Kakak serius?" kata Reza Fahlevi.
Menjawab pertanyaan Reza Fahlevi, Zuraida Hanum mengaku serius membunuh suaminya.
Tak hanya itu, dia juga mengaku ingin menikah dengan Jefri Pratama usai pembunuhan itu.
"Iya kakak serius. Memang rencana kami mau nikah, kakak enggak main-main. Selama ini kakak enggak tahan, udah lama kakak, udah cukup sakit hati lah," ujar Zuraida Hanum.
Diberitakan sebelumnya, Zuraida Hanum menyewa dua eksekutor untuk membunuh suaminya Jamaluddin.
Zuraida Hanum beralasan, pembunuhan dilakukan karena hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan itu kerap berselingkuh dengan perempuan lain.
Jika berhasil membunuh suaminya, Zuraida Hanum menjanjikan uang sebesar Rp 100 juta untuk biaya umrah kepada kedua eksekutor yakni Reza Fahlevi dan Jefri Pratama.
Usai membunuh hakim Jamaluddin, Zuraida Hanum yang terlibat hubungan asmara dengan Jefri Pratama berencana akan menikah.
Kronologi Pembunuhan, Hakim Jamaluddin Dieksekusi di Ranjang
Rangkaian kejadian ini bermula pada tahun 2011 saat korban menikah dengan Zuraida Hanum.
Dari pernikahan tersebut, mereka dikarunai seorang anak perempuan.
Seiring waktu berjalan, Zuraida Hanum cemburu terhadap korban Jamaluddin karena ia merasa diselingkuhi korban.
Rasa cemburu, menimbulkan niat dari Zuraida Hanum untuk menghabisi korban.
Pertama kali niat tersebut muncul pada Maret 2019.
Pad saat itu, Zuraida Hanum meminta soerang berinisial LH untuk membunuh Jamaluddin.
Namun, pada saat itu LH tidak bersedia.
Lalu pada tahun 2029, Zuraida Hanum berkenalan dengan pelaku Jefri Pratama karena anak mereka sama-sama sekolah di Yayasan Harapan III Medan.
Lantaran sering bertemu, kemudian Zuraida Hanum curhat kepada Jefri Pratama.
Hubungan mereka pun makin dekat.
Pada 25 November 2019, Zuraida Hanum dan Jefri Pratama bertemu di sebuah kedai kopi dan merencanakan pembunuhan terhadap korban.
Kemudian Zuraida Hanum memberitahukan kepada Reza Fahlevi.
Setelah mereka sepakat dengan rencana tersebut, Zuraida Hanum membenkan uang senilai Rp 2 juta kepada Reza Fahlevi untuk membeli sebuah handphone, sepatu 2 pasang, 2 baju kaos, dan sarung tangan.
Lalu pada 28 November 2019, sekitar pukul 19.00 WIB, Jefri Pratama dan Reza Fahlevi dijemput Zuraida Hanum dengan mengendarai mobil Toyota Camry bernomor polisi BK 78 ZH, di Pasar Johor, Jalan Karya Wisata.
Kemudian mereka masuk ke rumah korban di Jalan Aswad, perumahan Royal Monaco melalui dalam garasi dengan kondisi pintu rumah korban terbuka.
Lalu Zuraida Hanum mengantar Jefri Pratama den Reza Fahlevi menuju lantai 3 rumah korban dan menunggu aba-aba dari Zuraida Hanum untuk mengeksekusi Jamaluddin.
Pada pukul 20.00 WIB, Zuraida Hanum naik ke lantai 3 mengantar air mineral.
Kemudian sekitar pukul 21.00 WIB, Zuraida Hanum kembali ke lantai 3 untuk melihat Jefri Pratama dan Reza Fahlevi.
Pada tanggal 29 November 2019, sekitar pukul 01:00 WIB, Zuraida Hanum kembali ke lantai 3 dan memberi petunjuk kepada Jefri Pratama dan Reza Fahlevi untuk turun dan menuntun jalan menuju kamar Korban.
Jefri Pratama dan Reza Fahlevi melihat Jamaluddin dan anak korban, Kanza sedang tidur.
Sementara posisi Zuraida Hanum berada di tengah kasur antara Jamaludin dan Kanza.
Dia lalu mengeksekusi suaminya.
Reza Fahlevi mengambil kain dari pinggir kasur dan ikut membekap korban.
Peran Jefri Pratama, naik ke atas kasur, berdiri tepat di atas korban dan memegang kedua tangan.
Zuraida Hanum baring di samping kiri korban sambil menindih kaki korban dengan kedua kakinya dan menenangkan Kanza terbangun.
Setelah korban tidak bergerak, Jefri Pratama dan Reza Fahlevi mengecek bagian perut korban untuk memastikan korban masih bernafas atau tidak.
Setelah yakin korban Jamaludin meninggal dunia, Zuraida Hanum meminta Jefri Pratama dan Reza Fahlevi kembali menunggu di Iantai 3.
Sekitar pukul 03.00 WIB, Zuraida Hanum naik ke lantai 3 memanggil Jefri Pratama dan Reza Fahlevi untuk turun ke kamar korban.
Kemudian mereka berdiskusi untuk tempat pembuangan mayat korban Jamaluddin dan dipilih daerah Berastagi.
Setelah itu, mereka memakaikan korban pakaian olahraga.
Lalu memasukan korban ke dalam mobil korban merek Toyota Prado BK 77 HD melewati pintu kanan belakang.
Mayat korban dibaringkan di kursi baris kedua.
Jefri Pratama bertugas menyetir dan Reza Fahlevi mengendarai sepeda motor.
Zuraida Hanum bertugas membuka dan menutup pagar garasi.
Mobil kemudian menuju Berastagi, tempat membuang mayat Jamaluddin.
Saat sampai di lokasi pembuangan mayat, Jefri Pratama kemudian menerjunkan mobil tersebut ke jurang, namun sebelumnya dia lompat keluar.
Dibantu Reza Fahlevi, dia kemudian kabur dari TKP menggunakan sepeda motor.(*)