Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Subianto

Lama Tersimpan Kivlan Zein Akhirnya Bocorkan Alasan Sebenarnya Prabowo Mau Jadi Menhan Jokowi

Lama Tersimpan, Kivlan Zein Akhirnya Bocorkan Alasan Sebenarnya Prabowo Mau Jadi Menhan Jokowi

KOMPAS.COM/SABRINA ASRIL
Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zein. 

Lama Tersimpan, Kivlan Zein Akhirnya Bocorkan Alasan Sebenarnya Prabowo Mau Jadi Menhan Jokowi

TRIBUN-TIMUR.COM,- Mayjen (Purn) Kivlan Zen mengatakan, ia mengetahui jika saat ini Prabowo Subianto masuk dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pertahanan.

Diketahui, dalam Pilpres 2019 lalu, Kivlan merupakan pendukung Prabowo yang saat itu maju sebagai calon presiden bersama Sandiaga Uno.,

Kivlan mendukung keputusan Prabowo tersebut.

Bahkan, kata Kivlan, Prabowo telah menyampaikannya langsung ketika menjenguknya di RSPAD Gatot Subroto.

"Dia sudah ngomong sama saya waktu di rumah sakit. Ya sudah lah kalau itu kehendaknya mari kita mulai bangun Indonesia."

"Saya ikuti cara berpikir dia pertentangan dan kontradiksi itu dihindari dan tutup buku terjadinya konflik itu. Saya dukung Prabowo," ujar Kivlan di PN Jakpus, Selasa (14/1/2020), dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.

Kivlan mengatakan, dengan Prabowo menjadi menteri merupakan suatu cara yang baik untuk menyelamatkan bangsa dan negara.

Sebab, diharapkan konflik politik yang selama ini memanas akan hilang.

"Menjadi menteri untuk menyelamatkan bangsa dan negara dan terjadi kontradiksi dan terjadi pertentangan."

"Dia (Prabowo) bukan blok sama Jokowi, tapi sudahlah semua untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Kivlan.

Lebih jauh, ia menyinggung perasaannya yang merasa terasingkan lantaran kasus yang menimpanya saat ini.

Kasus penguasaan senjata api illegal yang menjeratnya saat ini, menurut dia, hanya rekayasa Wiranto, mantan Menkopolhukam, dan orang di sekelilingnya.

"Dengan saya dikuyo-kuyo begini oleh grup mereka terutama Wiranto Cs saya juga prihatin."

"Tapi saya akan lawan semua rekayasa Wiranto Cs supaya saya masuk penjara karena masalah 98."

"Saya banyak tahu bagaimana mereka itu berjuang untuk kepentingan sendiri dan kelompoknya," tutur dia.

Kivlan didakwa telah menguasai senjata api ilegal.

Ia disebut telah menguasai empat pucuk senjata api dan 117 peluru tajam secara ilegal.

Ia didakwa dengan dua dakwaan. Dakwaan pertama, Kivlan dinilai telah melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12/drt/1951 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Dakwaan kedua yaitu dia didakwa telah melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12/drt/1951 juncto Pasal 56 Ayat 1 KUHP.

Kenapa Menhan Prabowo Tak Galak ke China Soal Natuna

Banyak yang pertanyakan ketegasan Prabowo Subianto soal Natuna.

Apalagi Menhan Prabowo Subianto saat debat Pilpres 2019 lalu sangat serius soal pertahanan NKRI.

Termasuk kapal-kapal asing yang memasuki wilayah teritorial Indonesia.

Lalu kenapa saat kapal Asing China masuk Indonesia Prabowo Subianto 

Talkshow Mata Najwa tadi malam Seru, Diungkap Fadli Zon Ternyata Ini Alasan Prabowo Tak galak ke China di Natuna beda saat debat Capres

Host Mata Njawa Najwa Shihab berulang kali tersenyum saat Fadli Zon loyalis Prabowo Subianto berkomentar.

Presenter Najwa Shihab mengangkat tema Mata Najwa 'Ada China di Natuna'.

Kutipan kata-kata Prabowo saat Debat Capres 2019 ditampilkan Najwa Shihab.

Termasuk akan tegas jika kedaulatan RI diganggu asing.

Kenapa sekarang Prabowo tiba-tiba tak garang lagi?

Najwa Shihab pun penasaran.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto soal konflik antara Indonesia dan China di perairan Natuna.

Pernyataan Prabowo dinilai tidak berapi-api seperti saat dulu dirinya masih berkampanye sebagai Calon Presiden dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dikutip TribunWow.com ,dari video unggahan akun Facebook, TRANS7, Rabu (8/1/2020), mulanya presenter acara 'Mata Najwa', Najwa Shihab menanyakan Fadli Zon soal kesiapan Prabowo soal ketegangan di Natuna.

 Najwa kemudian mengulas beberapa pernyataan Prabowo sebelum menjadi Menhan.

Pada kumpulan pernyataan tersebut, nampak Prabowo begitu berapi-api membicarakan pertahanan dan kekuatan Indonesia.

Berikut adalah beberapa pernyataan Prabowo sebagaimana dikutip dari acara 'Mata Najwa' yang bertajuk Ada China di Natuna, Rabu (8/1/2020).

"Pak! Diplomasi kalau hanya senyum-senyum menjadi nice guy ya begitu-gitu saja Pak," kata Prabowo saat Debat Capres 2019, Jakarta 30 Maret 2019.

"Kalau ada armada asing masuk ke laut kita, apa yang bisa kita buat?" ujar Prabowo.

Kemudian Najwa membandingkannya dengan pernyataan Prabowo setelah menjadi Menhan.

"Ya saya kira bisa diselesaikan dengan baik, bagaimanapun China negara sahabat," kata Prabowo menanggapi masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai milik China ke perairan Natuna.

"Kita cool saja, kita santai," ujar Prabowo.

Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon mengatakan apa yang dilakukan oleh Prabowo merupakan hal yang wajar.

Menurutnya Prabowo berpikir secara logis dalam menghadpai konflik di Natuna.

"Pak Prabowo itu being realistic (realis)," kata Fadli Zon.

Fadli Zon lanjut membahas masalah militer yang baru ditemukan oleh Prabowo.

"Jawaban saya gampang sekali, jadi selama ini ke mana saja," ujarnya.

"Setelah Pak Prabowo lihat kenyataannya memang kekuatan kita sangat lemah sekali di sana," lanjut Fadli Zon.

Ia mengatakan justru pada saat Prabowo menjadi Menhan, Indonesia baru serius memerhatikan kekuatan pertahanannya.

"Jadi kita wasting (membuang) berapa tahun untuk memperkuat armada kita di perbatasan, dan baru sekarang kita serius di bawah kepemimpinan Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan," tegas Fadli Zon.

Sudah Pasti Kita Kalah

Fadli Zon mengatakan apa yang dilakukan oleh Prabowo berdasarkan asumsi perbandingan kekuatan militer Indonesia dan China.

Ia menjelaskan apabila menghadapi China secara frontal, Indonesia dapat dipastikan kalah.

"Sekarang pertanyaannya, kalau kita konfrontasi dengan China secara fisik, sudah pasti kita kalah," terang Fadli Zon.

"Kita harus realistis," katanya.

Fadli Zon membenarkan apa yang dilakukan oleh Prabowo.

Menurutnya Prabowo telah membongkar kelemahan pertahanan di Indonesia.

Kemudian baru di era ini, pertahanan Indonesia dibenahi secara serius oleh Prabowo.

"Selama ini menurut saya mungkin kita belum (mengerahkan armada dan memperkuat persenjataan)," jelas Fadli Zon.

"Baru ketika ada masalah, kekuatan kita terlihat, bahwa kita tidak mempunyai kekuatan yang memadai, dan ini yang harus sekarang diperkuat," tandasnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

Prabowo Yakin Masalah di Natuna Bisa Selesai Baik-baik

Masuknya kapal nelayan asal China secara ilegal ke perairan Natuna berkibat tegangnya hubungan negeri tirai bambu tersebut dengan Indonesia.

Tak berhenti di situ, belum lama terjadi kapal penjaga pantai atau coast guard milik China juga masuk ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) China.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (4/1/2020), insiden tersebut menuai banyak kontroversi dan reaksi dari berbagai pihak, salah satunya berasal dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini permasalahan kapal asal China yang masuk ke perairan Natuna secara ilegal dapat diselesaikan dengan damai (YouTube tvOneNews)

Prabowo meyakini melalui negosiasi dan perundingan dengan China, mereka dapat menemukan suatu solusi yang baik.

"Kita tentunya, kita masing-masing punya sikap, kita harus mencari suatu solusi yang baik di ujungnya saya kira kita bisa dapat solusi yang baik," ujarnya.

Tidak nampak keinginan dari Prabowo untuk menyelesaikan masalah perairan Natuna dengan cara kekerasan.

Prabowo berdalih posisi China yang saat ini merupakan negara sahabat Indonesia adalah alasan dirinya yakin permasalahan masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai ke perairan Natuna dapat diselesaikan secara baik-baik.

"Saya kira kita harus selesaikan dengan baik, bagaimanapun China adalah negara sahabat," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan pernyataan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi soal pelanggaran yang telah dilakukan oleh China.

Retno mengatakan bahwa masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai secara ilegal ke wilayah ZEE perairan Natuna merupakan sebuah bentuk pelanggaran dari hukum Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau biasa dikenal dengan nama UNCLOS 1982.

Ia menuntut China untuk mematuhi UNCLOS 1982, karena China adalah negara yang turut menyetujui berlakunya UNCLOS 1982.(TribunWow.com/Anung Malik)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved