Umrah Awal Tahun 2020
Jamaah Umrah Asal Makassar Manja-manjaan di Arafah, Rumah Abu Lahab Jadi WC di Samping Marwah
Korban penggusuran proyek pengembangan Masjidil Haram dibangunkan kompleks perumahan mewah di sekitar Arafah
TRIBUN-TIMUR.COM, MEKAH - Usai sarapan di hari ketiga di Mekah, Senin (13/1/2020), jamaah umrah bersama Nahda city tour di sekitar Mekah, Arab Saudi.
Didampingi tiga Muthawif, Ustad Muhammad Saidi MA, Ustad Abdus Salam, dan Ustad Ahmadi Rizal, jamaah umrah bersama Nahda dibawa ke Jabal Tsur, Jabal Rahmah, dan Arafah Mina.
Setelah itu, jamaah umrah bersama Nahda diantar ke Ji'ranah untuk miqat.

Lift Melambung Tinggi
Melalui Group WhatsApp, jamaah umrah bersama Nahda sudah diingatkan berkali-kali agar standby di lobi Hotel Azka Al Safa Mekah sebelum pukul 08.00 WAS.
Jamaah yang tidak datang pada waktu yang ditentukan dianggap tidak berkenan ikut citytour dan miqat.
"Sopir bus tidak mau lagi menunggu. Peraturan lalulintas di Mekah ini sangat tegas. Jika ada mobil yang parkir lama di pinggir jalan akan langsung ditilang," kata Ustad Muhammad Saidi.
Sudah beberapa kali sopir yang mengantar jamaah umrah bersama Nahda kena tilang karena parkir lama menunggu di pinggir jalan.
Selain antre di sekitar meja hidangan, jamaah umrah bersama Nahda juga dituntut antre di depan tangga lift.
Delapan tangga lift nyaris penuh setiap saat. Kebanyakan jamaah umrah bersama Nahda tinggal di lantai 5 dan 7.
Namun, kadang untuk ke lantai 5 dan 7 harus ikut arus lift ke lantai 19 atau 20 dulu, atau nyemplung ke PR dan G, demi mendapat tempat dalam ruang tangga melayang itu.
Keterlambatan jamaah umrah bersama Nahda ke bus kebanyakan disebabkan karena "antrean masuk lift".
Dua bus yang mengangkut jamaah umrah bersama Nahda bergerak meninggalkan Hotel Azka Al Safa Mekah pada sekitar pukul 08.30 WAS.
Pada pukul 09.00 WAS, rombongan jamaah umrah bersama Nahda sudah tiba di kaki pegunungan Jabal Tsur.
Strategi Jabal Tsur
Jabal Tsur di selatan Mekah. Jabal Tsur adalah gunung tertinggi di Mekah. Tingginya sekitar 458 meter. Terletak sekitar 4 kilometer di selatan Masjidil Haram.
Dalam goa setinggi 1,25 meter lebar 3,5 meter per segi di Jabal Tsur itulah Rasulullah Muhammad SAW siapkan strategi untuk star ke Madinah di sebelah utara Mekah.
Tiga hari tiga malam Rasulullah Muhammad SAW dalam goa itu bersama Abubakar Ash-Shiddiq.
Hari ke-4 datang orang menjemput Nabi dan Abubakar Ash-Shiddiq kemudian dibawa ke arah Yaman kemudian ke arah Jeddah kemudian belok ke Madinah.
Itulah hijrah. Terjadi 1440 tahun lalu.
Terarah di Arafah
Dari Jabal Tsur, jamaah umrah bersama Nahda diantar ke Arafah.
Sebelum tiba di Arafah, terdapat di sisi kanan bus kompleks perumahan mewah. Perumahan ini dilengkapi Hotel Four Point' By Sheraton.
"Kompleks perumahan mewah ini dibangun untuk korban penggusuran di sekitar Masjidil Haram. Jadi warga Mekah yang rumahnya kena proyek perluasan Masjidil Haram dibangunkan rumah mewah di sini," kata Muthawif Jamaah Umrah bersama Nahda, Ustad Muhammad Saidi MA.
Di Arafah, jamaah umrah bersama Nahda manja-manjaan dengan keluarga masing-masing.
Ada yang Videocall dengan keluarga di Tanah Air untuk meyakinkan bahwa doa mereka sudah dipanjatkan.
Ada juga yang merekam dirinya memanjatkan doa sahabat dan kerabat.
Pada pukul 11.30 WAS, rombongan jamaah umrah bersama Nahda iba di Ji'ranah untuk miqat. Selanjutnya menuju Masjidil Haram pada pukul 12.00 WAS dalam keadaan berpakaian ihram.
Pukul 12.17 WAS, rombongan jamaah umrah bersama Nahda tiba di Jabal Nur. Dari kaki gunung, Ustad Muhammad Saidi menjelaskan posisi Gua Hira di puncak Jabal Nur. "Di sanalah Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu pertama," kata Ustad Muhammad Saidi.
Dalam perjalanan ke Masjidil Haram, rombongan jamaah umrah bersama Nahda juga melintasi pemakaman Ma'la pada sekitar pukul 12.25 WAS.
"Karena waktu Salat Lohor sudah sangat mepet, jadi kita hanya ziarah dari atas bus saja," ujar Ustad Muhammad Saidi kemudian membimbing jamaah umrah bersama Nahda membacakan doa untuk "warga" Ma'la.
Jamaah umrah bersama Nahda masih sempat makan di Hotel Azka Al Safa Mekah kemudian ke Masjidil Haram untuk salat Lohor. Mereka yang sudah niat umrah, langsung thawaf, sai, kemudian tahallul.
Sai tinggal setengah putaran lagi ketika terdengar iqamat Salat Asar. Seketika sai dihentikan dan langsung Salat Asar di lokasi sai. Jamaah umrah bersama Nahda juga masih sempat mengikuti Salat Jenazah sebelum menyelesaikan putaran ketujuh sai.
Setelah tahallul, rombongan jamaah umrah bersama Nahda dibawa ziarah ke tempat lahir Rasulullah Muhammad SAW.
Rumah Abu Lahab
Tak jauh dari Bukit Marwah, dalam perjalanan ke tempat kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, rombongan jamaah umrah bersama Nahda melintasi toilet wanita.
"Toilet ini dulu rumah Abu Lahab. Jadi rumah Abu Lahab dijadikan toilet dan tempat kelahiran Rasulullah Muhammad SAW dijadikan perpustakaan," jelas Ustad Muhammad Saidi.
Dua tempat itu, kediaman Abu Lahab dan tempat kelahiran Rasulullah Muhammad SAW sejurusan sejarak sekitar 400-an meter.
Tempat kelahiran Rasulullah Muhammad SAW itu terlihat seperti berada di atas bukti. Di bawahnya, sebelah kiri, terdapat sumber mata air zamzam. Jamaah antre mengisi jeriken dan botol dari kran yang langsung dari sumber mata air zamzam.(*)