Ditembak Mati Saat Hendak Ditangkap, Pengantar Jenazah Tumbal Ngamuk di Depan Polsek Bontoala

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Iring-iringan pengantar jenazah Erwin alias Wiwin alias Tumbal (22) mengamuk saat melintas di Jl Masjid Raya, Makassar, Selasa (14/1/2020) siang.

Massa yang berjumlah seratusan orang itu, merusak plan pengalihan arus arah depan Mapolsek Bontoala.

Selain melakukan penrusakan plan pengalihan arus, massa juga melakukan pelemparan batu dan potongan bambu ke arah polisi yang berusaha menenangkan massa.

Selain itu mereka juga mengeraskan suara sepeda motornya dan mengungkapkan ungkapan tak etis ke polisi.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus, yang dikonfirmasi membenarkan adanya insiden itu.

" Iya memang benar ada insiden gesekan berupa pengusakan fasilitas umum saat massa pengantar jenazah ini (Tumbal)," kata Kompol Supriady Idrus.

Menurut Haji Edy sapaan Supriady Idrus, bermula saat iring-iringan pengantar jenazah itu melintas di Jl Masjid Raya menuju pemakaman di Kabupaten Maros.

"Kan lewat di Jl Masjid Raya menuju Maros, pas depan Bonto (Polsek Bontoala) mungkin emosi atau apa, mereka melakukan pelemparan ke petugas," ujarnya.

Meski demikian, kata dia tidak ada korban dalam insiden itu.

Tumbal tewas ditembak polisi saat hendak ditangkap di Jl Tinumbu 142 Makassar, Senin malam.

Oleh polisi menetapkan DPO kasus pencurian kekerasan dengan tiga laporan polisi di Polsek Bontoala. Lalu ditembak lantaran mencoba melawan menggunakan senjata tajam. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow Instagram Tribun Timur

Subscribe akun Youtube Tribun Timur

(*)