Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akhirnya Terungkap Motif Zuraida Hanum Bunuh Hakim Jamaluddin Suaminya di Ranjang, Direncanakan

Akhirnya terungkap motif Zuraida Hanum bunuh hakim Jamaluddin suaminya di ranjang, direncanakan.

Editor: Edi Sumardi

Pertama kali niat tersebut muncul pada Maret 2019.

Pad saat itu, Zuraida Hanum meminta soerang berinisial LH untuk membunuh Jamaluddin.

Namun, pada saat itu LH tidak bersedia.

Lalu pada tahun 2029, Zuraida Hanum berkenalan dengan pelaku Jefri Pratama karena anak mereka sama-sama sekolah di Yayasan Harapan III Medan.

Lantaran sering bertemu, kemudian Zuraida Hanum curhat kepada Jefri Pratama.

Hubungan mereka pun makin dekat.

Pada 25 November 2019, Zuraida Hanum dan Jefri Pratama bertemu di sebuah kedai kopi dan merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Kemudian Zuraida Hanum memberitahukan kepada Reza Fahlevi.

Setelah mereka sepakat dengan rencana tersebut, Zuraida Hanum membenkan uang senilai Rp 2 juta kepada Reza Fahlevi untuk membeli sebuah handphone, sepatu 2 pasang, 2 baju kaos, dan sarung tangan.

Lalu pada 28 November 2019, sekitar pukul 19.00 WIB, Jefri Pratama dan Reza Fahlevi dijemput Zuraida Hanum dengan mengendarai mobil Toyota Camry bernomor polisi BK 78 ZH, di Pasar Johor, Jalan Karya Wisata.

Kemudian mereka masuk ke rumah korban di Jalan Aswad, perumahan Royal Monaco melalui dalam garasi dengan kondisi pintu rumah korban terbuka.

Lalu Zuraida Hanum mengantar Jefri Pratama den Reza Fahlevi menuju lantai 3 rumah korban dan menunggu aba-aba dari Zuraida Hanum untuk mengeksekusi Jamaluddin.

Pada pukul 20.00 WIB, Zuraida Hanum naik ke lantai 3 mengantar air mineral.

Kemudian sekitar pukul 21.00 WIB, Zuraida Hanum kembali ke lantai 3 untuk melihat Jefri Pratama dan Reza Fahlevi.

Pada tanggal 29 November 2019, sekitar pukul 01:00 WIB, Zuraida Hanum kembali ke lantai 3 dan memberi petunjuk kepada Jefri Pratama dan Reza Fahlevi untuk turun dan menuntun jalan menuju kamar Korban.

 Jefri Pratama dan Reza Fahlevi melihat Jamaluddin dan anak korban, Kanza sedang tidur.

Sementara posisi Zuraida Hanum berada di tengah kasur antara Jamaludin dan Kanza.

Dia lalu mengeksekusi suaminya.

Reza Fahlevi mengambil kain dari pinggir kasur dan ikut membekap korban.

Peran Jefri Pratama, naik ke atas kasur, berdiri tepat di atas korban dan memegang kedua tangan.

Zuraida Hanum baring di samping kiri korban sambil menindih kaki korban dengan kedua kakinya dan menenangkan Kanza terbangun.

Setelah korban tidak bergerak, Jefri Pratama dan Reza Fahlevi mengecek bagian perut korban untuk memastikan korban masih bernafas atau tidak.

Setelah yakin korban Jamaludin meninggal dunia, Zuraida Hanum meminta Jefri Pratama dan Reza Fahlevi kembali menunggu di Iantai 3.

Sekitar pukul 03.00 WIB, Zuraida Hanum naik ke lantai 3 memanggil Jefri Pratama dan Reza Fahlevi untuk turun ke kamar korban.

Kemudian mereka berdiskusi untuk tempat pembuangan mayat korban Jamaluddin dan dipilih daerah Berastagi.

Setelah itu, mereka memakaikan korban pakaian olahraga.

Lalu memasukan korban ke dalam mobil korban merek Toyota Prado BK 77 HD melewati pintu kanan belakang.

Mayat korban dibaringkan di kursi baris kedua.

Jefri Pratama bertugas menyetir dan Reza Fahlevi mengendarai sepeda motor.

Zuraida Hanum bertugas membuka dan menutup pagar garasi.

Mobil kemudian menuju Berastagi, tempat membuang mayat Jamaluddin.

Saat sampai di lokasi pembuangan mayat, Jefri Pratama kemudian menerjunkan mobil tersebut ke jurang, namun sebelumnya dia lompat keluar.

Dibantu Reza Fahlevi, dia kemudian kabur dari TKP menggunakan sepeda motor.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved