Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Barru

Banjir Barru, Gubernur Sulsel Salahkan Rel Kereta Api

Dia mengatakan, khusus di Barru, alih fungsi lahan termasuk Rel Kereta Api (RKA) yang saat ini pembangunannya masih sementara berjalan.

Penulis: Akbar | Editor: Imam Wahyudi
akbar/tribunbarru.com
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat berkunjung di posko induk penanganan banjir di Kantor Kecamatan Soppeng Riaja, Barru, Senin (13/1/2020). 

TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah (NA), mengatakan penyebab banjir di Kabupaten Barru karena alih fungsi lahan.

Pernyataan ini disampaikan Nurdin Abdullah seusai memantau dan menyerahkan bantuan di posko induk penanganan banjir,  kantor Kecamatan Soppeng Riaja, Barru, Senin (13/1/2020).

"Salah satu penyebab banjir ini karena alih fungsi lahan," kata Nurdin.

Dia mengatakan, khusus di Barru, alih fungsi lahan termasuk Rel Kereta Api (RKA) yang saat ini pembangunannya masih sementara berjalan.

Selama ini, katanya, Barru tidak pernah dilanda banjir.

Tapi setelah dibangunnya RKA tersebut, banjir melanda Barru dalam dua tahun terakhir.

Olehnya itu, Bupati Bantaeng dua periode menginginkan agar hal ini diantisipasi.

Apalagi konstruksi bangunan RKA cukup tinggi.

Maka perlu pembuangan air yang memadai, sehingga peristiwa bencana banjir, ke depannya tak terulang.

"Yang harus kita lakukan bagaimana mengantisipasi alih fungsi lahan ini. Misalnya rel kereta yang begitu tinggi, kalau kita lihat selama ini kan tidak (banjir) sebelum ini ada," ujar NA

"Makanya mungkin pembuangan ini harus lebih konsentrasi ke situ," tambahnya.

Selain itu, lanjut NA, penyebab lain dari dampak banjir adalah banyaknya pembabatan pohon.

Padahal tahun lalu, orang nomor satu Sulsel itu mengaku sudah mengingatkan untuk menjaga hulu.

Juga mengingatkan kepada masyarakat yang ada di hulu, bahwa susahnya di hilir akan dialami jika pembabatan hutan masih terus berlangsung.

"Tahun lalu sudah kita ingatkan itu," katanya.

Hal lain, NA minta agar daerah tangkapan di Barru dijaga.

"Daerah resapan, jangan kita rubah lagi menjadi pemukiman, apalagi kantong-kantong jangan ditimbun karena itu akan mengakibatkan air menghantam pemukiman dan jalan," tutur lelaki berkacamata itu.

Ke depan, Pemprov Sulsel ingin melakukan pengkajian lebih mendalam bersama dengan Pemkab Barru terkait dampak banjir.

Sehingga, masyarakat khususnya di Barru tidak merasakan dampak banjir yang dialami saat ini.

"Kita akan mengkaji lebih mendalam ini, supaya masyarakat tidak merasakan itu (banjir) lagi. Saya juga sudah sampaikan ke pak bupati, kita kolaborasi untuk menyelesaikan kerugian yang dialami masyarakat," pungkasnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved