Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DBD Mamuju

Waspada! Penyakit DBD Mulai Serang Anak di Desa Pokkang Mamuju

Kali ini, kasus DBD banyak menyerang warga Dusun Gulilin, Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku.

Penulis: Nurhadi | Editor: Ansar
nurhadi/tribunmamuju.com
Salah seorang anak dari Desa Pokkang, Kalukku Mamuju, dirawat di RS Mitra Manakarra karena menderita DBD.(nurhadi/tribun) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Kasus Demam Berdarah Bengue (DBD) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Bara, terus mewabah.

Kali ini, kasus DBD banyak menyerang warga Dusun Gulilin, Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku.

Sedikitnya sudah ada empat warga Desa Pokkang saat ini sudah dinyatakan positif mengidap DBD. Kini di rawat di tiga rumah sakit di Kota Mamuju. Yakni RSUD Mamuju, RS Mitra Manakarra dan RSUD Sulbar.

Syarif Warga Desa Pokkang mengungkapkan selain dirawat di rumah sakit. Masih ada 4 orang warga Desa Pokkang mengalami demam dengan ciri ciri DBD namun dirawat di rumah.

"Rata - rata warga Pokkang yang terjangkit wabah DBD, adalah anak anak. Yang berumur antara 1 tahun sampai 12 tahun,"ujar Syarif.

Syarif menyesalkan tindakan lamban dari pemerintah Kabupaten Mamuju menangani kasus wabah demam berdarah.

"Saya sesalkan ini Pemda Mamuju kenapa tidak melakukan fogging cepat (di dusun gililing,red) padahal sudah banyak warga terjangkit DBD," katanya,

"Saya sudah hubungi kepala bidang pencegahan penyakit, pak Alamsyah melalui pesan singkat menyampaikan hal ini. Namun tidak ada respon dan balasan," tutur syarif.

Syarif juga mengatakan juga, selain Dinkes ia juga sesalkan tindakan pemerintah desa yang tidak segerah melaporkan soal wabah penyakit DBD yang terus mewabah.

"Kami dari warga, sudah menyapaikan ke Pak Desa untuk menyurat ke Dinkes agar segerah melakukan fogging namun pak desa tidak memahami prosesnya," ucapnya.

Syarif berharap pihak terkair segerah bertindak karena wabah tersebut menyerang anak-anak yang memiliki ketahanan fisik yang kurang.

"Kemarin ada berapa anak anak di sini yang masih berusia 1 sampai 2 tahun mengalami kejang kejang karena panas tinggi. Setelah di periksa di dokter mereka dinyatakan positif DBD.

Saya harap Pemda segerah bertindak jangan mengabaikan permasalahan ini,"pungkasnya.

Data penderita Dinas Kesehatan Mamuju penderita penyakit DBD tahun 2019 meningkat drastis, mencapai 316 kasus.

Tahun 2018 hanya 156 kasus, sedangkan tahun ini sudah mencapai angka 300 lebih. Bahkan ada yang meninggal.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved