Warga Kalukku Tewas Ditikam
Pengakuan Usman Usai Membunuh pada Malam Tahun Baru di Kalukku Mamuju
Saat itu ia melarikan diri lalu jemput di jalan oleh rekannya Ma'ruf dan dibawa ke rumahnya.
Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Pelaku pembunuhan di malam tahun di Dusun Pambutungan, Desa Kalukku Barat, Kecamatan Mamuju, Usman (22), menceritakan awal perselisihannya dengan korban.
Usman mengaku awalnya dikeroyok oleh korban dengan rekan-rekannya.
Saat itu ia melarikan diri lalu jemput di jalan oleh rekannya Ma'ruf dan dibawa ke rumahnya.
Usman kembali mendatangi lokasi kejadian bersama rekannya Kewing dan Ma'ruf.
Mereka mencari keberadaan pelaku. Setelah mendapati korban langsung di palang, saat turun dari motor langsung memarangi korban.
Namun sempat tidak mengenai korban.
Saat korban sudah terkena sabetan parang, jatuh di samping motornya saat itulah Usman membabi buta memarangi korban hinga tewas.
"Saya memarangi korban banyak kali. Diantaranya bagian leher dan punggung sebanyak enam kali," demikian pengakuan Usman kepada penyidik Reskrim Polresta Mamuju.
Usman mengaku, memang sebelumnya pada hari Senin 30 Desember 2019 sekitar 10.00 Wita, telah berkelahi dengan Ippank, keponakan korban.
Ippank mengadu ke korban. Pada tanggal 31 Pukul 22.00 wita korban bertemu pelaku di perempatan daerah Galung Kalukku.
"Dia bilang sama saya kau yang berkelahi tadi malam. Saya belum bicara dia langsung pukul kepala dan badan saya. Saya lari dan kembali sama temanku bawa parang saya dapat langsung saya tahan turun dari motor saya parangi," ungkapnya.
Hasil visum luka robek pada pelipis korban panjang 13 cm lebar tiga cm sebelah kanan, tempurung kepala sebelah kanan retak.
Kemudian luka robek pada leher belakang panjang 28 cm dan lebar 10 cm. Juga luka robek pada pundak korban panjang 13 cm dan lebar 6 cm sebelah kanan dan luka robek pada punggung panjang 18 cm lebar 7bcm sebelah kanan.