Viral di Facebook dan WhatsApp, Wanita Buang Air Besar di Pinggir Jalan Gegara Terjebak Macet
Viral di Facebook dan WhatsApp, wanita buang air besar di pinggir jalan gegara terjebak macet.
Sayangnya, masih kata James, obat pencahar yang diresepkan untuk Emily ditolak untuk digunakan, karena ia juga takut diperiksa di rumah sakit.
Kasus kematian akibat tidak bisa BAB atau menahan BAB sangat jarang sekali terjadi.
Akan tetapi, orang yang menderita tinja atau pup yang mengeras sehingga sulit dikeluarkan umum terjadi, meskipun jarang dialami pada orang dewasa dan lebih sering diderita oleh anak-anak, kata psikolog anak Carin Cunningham.
“Biasanya lebih dialami anak-anak. Hal itu merupakan respon dari rasa sakit akibat sembelit, sehingga anak-anak takut untuk mengejan,” ujar Carin.
Kesulitan untuk BAB pada anak, mungkin lebih sering dialami pada anak-anak yang menderita autisme.
“Karena ambang sakitnya lebih rendah dan mereka tidak bisa berhubungan dengan apa yang dialami tubuh mereka,” kata Carin.
Kasus sembelit sebenarnya lebih jarang terjadi ketika anak menginjak usia remaja, karena biasanya remaja sudah sadar ada sesuatu yang salah ketika mereka menahan BAB atau sulit BAB.
Frekuensi BAB pada setiap orang sangat bervariasi.
Umumnya sehari sekali, bahkan ada yang sampai 3 kali sehari, ada juga yang sekali dalam 4 hari.
Bila terjadi perubahan kebiasaan pada BAB Anda, segera konsultasikan dan periksakan diri ke dokter.
Apalagi bila dibarengi adanya darah pada tinja, demam cukup lama, dan berat badan turun tanpa penyebab yang jelas.
Sebaiknya Juga Jangan Menahan Kentut
Umumnya, buang angin alias kentut adalah salah satu tanda atau sinyal bagi Anda kalau sudah waktunya untuk BAB.
Buang angin bisa terjadi kapan dan di mana saja, dan banyak orang malu untuk melakukannya di tempat umum.
Namun, para peneliti yang meneliti masalah kentut, menyarankan untuk tidak menahan kentut, sekalipun saat berada di pesawat, karena bisa membahayakan kesehatan kita.